Alat Berat Berjejer di Perbatasan, Mesir Siap Rekonstruksi Gaza Tanpa Pemindahan Warga Palestina

Media pemerintah Mesir melaporkan Mesir telah mengirimkan puluhan alat berat untuk proses rekonstruksi Gaza pada hari Kamis (13/2/2025).

Alat Berat Berjejer di Perbatasan, Mesir Siap Rekonstruksi Gaza Tanpa Pemindahan Warga Palestina

TRIBUNNEWS.COM - Media pemerintah melaporkan kesiapan negaranya dalam merealisasikan rencana untuk rekonstruksi Gaza.

Menunjukkan kesiapannya, telah mengirimkan puluhan alat berat untuk proses rekonstruksi.

Puluhan alat berat, termasuk buldoser dan peralatan konstruksi, berjejer di sisi dari perbatasan Rafah pada Kamis (13/2/2025).

Tidak hanya buldoser, truk-truk yang membawa rumah mobil juga telah juga telah ditempatkan di perbatasan dan siap memasuki , dikutip dari Al-Arabiya.

Presiden Abdel Fattah al-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II pada Rabu menekankan pentingnya segera memulai rekonstruksi Gaza tanpa menggusur warga . 

Dalam percakapan telepon yang dirilis oleh Kepresidenan , kedua pemimpin menegaskan kembali posisi -Yordania mengenai implementasi penuh perjanjian gencatan senjata, pembebasan sandera dan tahanan yang berkelanjutan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan untuk meringankan penderitaan di Gaza, dikutip dari Anadolu Anjansi.

Panggilan telepon ini dilakukan setelah pertemuan Raja Abdullah dengan Presiden AS Donald Trump di Washington.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas pentingnya rekonstruksi Gaza.

Sebelum adanya pertemuan ini, Presiden al-Sisi telah mengajukan proposal pembangunan kembali Gaza yang bertujuan memastikan rakyat tetap berada di tanah mereka sesuai dengan hak-hak mereka yang sah.

Pernyataan Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa negara tersebut ingin bekerja sama dengan pemerintahan AS untuk mencapai perdamaian yang menyeluruh dan adil di kawasan.

"Republik Arab menyampaikan aspirasinya untuk bekerja sama dengan pemerintahan AS yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump guna mencapai perdamaian yang menyeluruh dan adil di kawasan tersebut, melalui penyelesaian masalah yang adil dengan mempertimbangkan hak-hak rakyat di kawasan tersebut," demikian bunyi pernyataan tersebut, dikutip dari The New Arab.

Selain itu, Mesir berencana mengusulkan "visi komprehensif" untuk rekonstruksi Gaza yang berfokus pada menjaga keberlangsungan kehadiran penduduk Palestina di tanah mereka.

Baca juga:

"Setiap visi untuk menyelesaikan masalah harus mempertimbangkan kebutuhan untuk menghindari membahayakan pencapaian perdamaian di kawasan tersebut, sementara pada saat yang sama mengatasi akar penyebab konflik dengan mengakhiri pendudukan Israel atas tanah dan melaksanakan solusi dua negara," kata Kemenlu , dikutip dari Palestine Chronicle.

Namun ia menggarisbawahi bahwa setiap solusi yang diusulkan harus menghindari ancaman terhadap perdamaian kawasan dan mengatasi akar penyebab konflik, termasuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah .