Anggota Komisi XI DPR Erwin Aksa Dorong Pemerintah Setop Ekspor Lignit

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah situasi global yang belum stabil.

Anggota Komisi XI DPR Erwin Aksa Dorong Pemerintah Setop Ekspor Lignit

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota RI meminta pemerintah untuk menghentikan Lignit, sebagai upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

"Kami imbau pemerintah untuk tidak mengekspor Lignit dan menurunkan batu bara kita ke seluruh dunia karena ini adalah SDA untuk anak cucu kita," kata Erwin dalam keterangannya, Rabu (22/1/2025).

Menurut Erwin, kegiatan ekspor merupakan sumber pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, dia menyayangkan pemerintah yang masih melakukan ekspor Batu bara serta Lignit.

Baca juga:

"Perlu kalian ketahui apa yg tertinggi dari indonesia, ternyata batu bara. Nah ini memalukan bahwa kita masih mengekspor yang namanya barang baku berupa batu bara," ucap dia.

"Dan yang memalukannya lagi kita mengekspor Lignit. Lignit untuk anak cucu kita kedepan, batu bara yang kualitas rendah itu juga diekspor," sambungnya.

Untuk diketahui pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 sebesar 5,2 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi dalam pertumbuhan ekonomi 2025.

Airlangga menyebut bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah situasi global yang belum stabil.

"Situasi global yang masih belum stabil tentunya berimplikasi terhadap beberapa sektor unggulan Indonesia. Dan saya menyampaikan sejumlah strategi pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi 2025," kata Airlangga, Kamis (16/1/2025).

Beberapa strategi yang disampaikan oleh Airlangga di antaranya melalui meningkatkan daya beli masyarakat, investasi asing langsung (FDI), hingga pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

"Untuk itu kita perlu militansi dan optimisme dalam upaya mencapai berbagai target yang sudah direncanakan. Tentunya kolaborasi sebagai kunci keberhasilan" tukas Airlangga.