Aturan Baru Dianulir, Pengecer di Bondowoso Kembali Bisa Jual Elpiji 3Kg
Aturan Baru Dianulir, Pengecer di Bondowoso Kembali Bisa Jual Elpiji 3Kg. ????Masyarakat Bondowoso kini kembali dapat membeli gas elpiji 3 kg di pengecer setelah pemerintah membatalkan aturan yang sebelumnya melarang pangkalan atau sub-pangkalan melayani pengecer. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Bondowoso (beritajatim.com) – Masyarakat Bondowoso kini kembali dapat membeli gas elpiji 3 kg di pengecer setelah pemerintah membatalkan aturan yang sebelumnya melarang pangkalan atau sub-pangkalan melayani pengecer.
Ketua Hiswana Migas Besuki, Ikbal Wilda Fardana, menjelaskan bahwa perubahan aturan yang diberlakukan sejak 1 Februari oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) sempat menyebabkan kelangkaan gas di masyarakat.
Aturan tersebut melarang pangkalan menjual elpiji ke pengecer, sehingga banyak warga kesulitan mendapatkan gas melon karena harus langsung membeli ke agen.
“Namun, per hari ini, sesuai instruksi Presiden Prabowo, aturan tersebut dianulir. Artinya, pengecer sudah boleh berjualan kembali,” ujar Ikbal kepada BeritaJatim.com, Selasa (5/2/2025).
Meski kembali diizinkan, pengecer tetap harus memenuhi syarat, seperti memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dan hanya boleh mendapatkan alokasi maksimal 10 persen dari stok di pangkalan. Sebelumnya, aturan menetapkan batas 20 persen.
“Pangkalan itu maksimal mendapat 100 tabung per hari. Jadi pengecer hanya boleh mendapat 10 tabung per hari jika mengikuti batas baru ini,” tambahnya.
Dari sisi harga, elpiji 3 kg mengalami penyesuaian sejak 24 Desember 2024. Harga eceran tertinggi (HET) naik dari Rp 16 ribu menjadi Rp 18 ribu per tabung.
“Sementara itu, pengecer biasanya menjual dengan harga sekitar Rp 20 ribu per tabung untuk mendapatkan keuntungan,” sebutnya.
Dengan adanya pembatalan aturan ini, diharapkan pasokan elpiji kembali lancar dan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh gas untuk kebutuhan sehari-hari. (awi/ted)