Buntut Insiden Trenggalek, Polres Bondowoso dan IPSI Sepakati 7 Komitmen Perdamaian
Buntut Insiden Trenggalek, Polres Bondowoso dan IPSI Sepakati 7 Komitmen Perdamaian. ????Pasca insiden pengrusakan yang melibatkan perguruan silat di Kabupaten Trenggalek pada akhir pekan lalu, Polres Bondowoso menggelar pertemuan dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp
Bondowoso (beritajatim.com) – Pasca insiden pengrusakan yang melibatkan perguruan silat di Kabupaten Trenggalek pada akhir pekan lalu, Polres Bondowoso menggelar pertemuan dengan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) serta pimpinan dan pengurus perguruan silat se-Bondowoso.
Pertemuan yang berlangsung di Aula Polres Bondowoso pada Rabu (5/2/2025) pukul 09.00 WIB ini dihadiri oleh seluruh perguruan silat di wilayah Bondowoso, Kepala Bakesbangpol, serta para pejabat utama Polres Bondowoso.
Kapolres Bondowoso AKBP Harto Agung Cahyono menegaskan pentingnya peran perguruan pencak silat dalam menciptakan situasi yang aman dan damai di tengah masyarakat.
Ia mengajak seluruh pihak untuk menjaga persaudaraan serta menghindari konflik yang dapat berujung pada tindak pidana, seperti pengeroyokan, perusakan, maupun provokasi antaranggota perguruan silat.
“Komitmen ini adalah wujud kebersamaan untuk menjadikan perguruan pencak silat sebagai garda terdepan dalam menjaga perdamaian, bukan sumber konflik,” ujar Kapolres.
Selain itu, Kapolres menegaskan bahwa jika terjadi pelanggaran hukum yang melibatkan anggota perguruan, penanganannya akan diserahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Hal ini bertujuan untuk menghindari aksi balas dendam dan tindakan main hakim sendiri.
“Kami tegaskan, percayakan penanganan hukum kepada kami. Tidak perlu ada aksi balas dendam atau tindakan main hakim sendiri. Kami akan bekerja secara profesional dan transparan untuk menuntaskan setiap pelanggaran hukum,” tegasnya.
Dalam pertemuan ini, para tokoh perguruan silat menyambut baik langkah yang diambil oleh Polres Bondowoso. Sebagai bentuk komitmen bersama, mereka menandatangani surat kesepakatan yang berisi tujuh poin penting guna menjaga kondusifitas keamanan dan ketertiban di Kabupaten Bondowoso.
Adapun isi kesepakatan tersebut antara lain:
1. Berperan aktif dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan
ketentraman di Bondowoso.
2. Menjadi panutan serta memberikan suri teladan yang baik bagi
masyarakat.
3. Tidak mudah terpengaruh berita hoaks yang bersifat
provokatif dan selalu mengklarifikasi informasi yang melibatkan
perguruan silat guna menghindari kesalahpahaman.
4. Tidak menggunakan atribut atau pakaian yang bersifat rasis
atau menyinggung perguruan lain.
5. Tidak melakukan tindak pidana seperti penganiayaan,
pengeroyokan, dan perusakan terhadap anggota perguruan
lain.
6. Tidak melakukan perusakan terhadap simbol-simbol perguruan
pencak silat, serta siap memperbaiki bersama jika terjadi
pengrusakan.
7. Dalam setiap kegiatan perguruan silat, wajib memastikan
keamanan internal, tidak melakukan konvoi dengan knalpot brong,
tidak membawa benda berbahaya, serta menghindari konsumsi miras
dan narkoba.
Kapolres Bondowoso berharap kesepakatan ini menjadi titik awal harmonisasi antar perguruan silat di Bondowoso dan dapat mencegah konflik serupa di masa mendatang.
Sementara itu, Ketua IPSI Bondowoso, Sunargi menegaskan bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama.
“Kami akan menyampaikan komitmen ini kepada seluruh anggota perguruan agar tidak ada lagi kejadian yang mencoreng nama baik pencak silat,” ujarnya.
Dengan adanya kesepakatan ini, diharapkan perguruan silat di Bondowoso semakin solid dalam menjaga keamanan dan kedamaian serta menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan di tengah masyarakat. (awi/ted)