Donald Trump Ragu Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza akan Berlanjut
Presiden AS Donald Trump tidak yakin gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza akan berlanjut setelah dimulai pada 19 Januari 2025.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) mengatakan dia tidak yakin dengan perjanjian antara dan di Jalur yang dimulai pada hari Minggu (19/1/2025).
Donald Trump menambahkan bahwa Jalur tampak seperti situs pembongkaran besar-besaran dan harus dibangun kembali dengan cara yang berbeda.
“Saya tidak yakin," kata saat ditanya wartawan apakah -Hamas akan mempertahankan dan melanjutkan perjanjian.
"Itu bukan perang kita, itu perang mereka. Tapi saya tidak yakin," lanjutnya saat menandatangani perintah eksekutif pada hari pertama masa jabatan keduanya, Senin (20/1/2025).
"Saya melihat gambar . seperti lokasi pembongkaran besar-besaran," lanjutnya.
Donald Trump menekankan Jalur terletak di lokasi luar biasa di sepanjang Laut Mediterania dengan cuaca terbaik.
“Lokasinya sangat bagus di tepi laut -- cuacanya sangat bagus. Anda tahu, semuanya baik-baik saja. Rasanya, ada beberapa hal indah yang bisa dilakukan di sana," katanya, seperti diberitakan France24.
Ketika ditanya apakah dia akan membantu rekonstruksi , menjawab, “Saya mungkin akan membantu.”
Sebelumnya, pertukaran tahanan -Hamas pada Minggu (19/1/2025) memulangkan 3 wanita dan 90 orang .
Hamas mengatakan akan berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata jika Israel juga berkomitmen untuk mematuhinya.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Baca juga:
Jumlah kematian warga meningkat menjadi lebih dari 46.913 jiwa dan 110.750 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (19/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan , dan 1.147 kematian di wilayah , dikutip dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, mulai menyerang Jalur setelah gerakan perlawanan , , meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian di pada 1948.
Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan di Jalur , setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait