Dramatis, Suriah Kini Disebut Sepenuhnya Bergantung pada Turki, Iran Sudah Tergantikan

Pemerintah baru di Suriah kini diklaim sepenuhnya bergantung pada Turki yang akan memberikan senjata kepada rakyat Suriah.

Dramatis, Suriah Kini Disebut Sepenuhnya Bergantung pada Turki, Iran Sudah Tergantikan

TRIBUNNEWS.COM – disebut akan menggantikan peran di setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.

Saat ini kelompok Hayat Tahrir al-Shams (HTS) menguasai ibu kota dan membentuk pemerintahan baru di negara Timur Tengah.

Hai Eitan Cohen Yanrojak, pakar kajian tentang di Universitas Tel Aviv, mengatakan sekarang ada perkembangan dramatis di .

"Perubahan pengawal, jika sebelumnya pengawalnya, kini kita melihat sebagai kekuatan dominan," kata Yanrojak kepada media Israel bernama Maariv.

Dia mengklaim pemerintah baru di kini sepenuhnya bergantung pada .

"Turki menyediakan legitimasi untu hal itu, dan akan memberi rakyat senjata yang diperlukan mereka untuk membangun kembali tentara . Selain itu, akan berinvestasi secara dramatis dalam infrastruktur ."

Yanrojak mengklaim ketergantungan pada berbeda dengan ketergantungan pada .

"Iran hanya tahu cara menyediakan senjata dan tak ada lain lagi, tetapi kita di sini melihat bahwa selain menyediakan senjata, akan memberikan kesejateraan sehingga akan menguatkan ketergantungan selama bertahun-tahun," katanya menjelaskan.

"Inilah ‘rangkulan’ Turki. Turki tidak hanya mundur dari wilayah-wilayah di Suriah utara, mereka menjaga rahasianya dengan baik".

Sekelompok orang mengibarkan bendera oposisi di Suriah pada hari Sabtu, 13 Desember 2024, setelah rezim Presiden Bashar al-Assad digulingkan.
Sekelompok orang mengibarkan bendera oposisi di Suriah pada hari Sabtu, 13 Desember 2024, setelah rezim Presiden Bashar al-Assad digulingkan. (Bilal Alhammoud / Middle East Images / Middle East Images via AFP)

Menurut dia, akan bisa mempertahankan pengaruhnya terhadap pemerintahan baru . Oleh karena itu, Yanrojak menyebut pemerintahan baru di tak bisa disebut sebagai pemerintahan independen.

"Kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Suriah yang baru ialah ke Turki," katanya.

Baca juga:

Yanrojak lalu menyinggung twit berbahasa dari Menteri Luar Negeri Assad Hassan al-Shaybani.

"Sama seperti yang tidak meninggalkan kita selama bertahun-tahun, kali kita membantu dan menggelar kunjungan kenegaraan pertama ke Ankara," kata al-Shaybani.

Yanrojak mengklaim kunjungan al-Shaybani itu sudah menjelaskan segalanya.