Dramatis, Suriah Kini Disebut Sepenuhnya Bergantung pada Turki, Iran Sudah Tergantikan
Pemerintah baru di Suriah kini diklaim sepenuhnya bergantung pada Turki yang akan memberikan senjata kepada rakyat Suriah.
TRIBUNNEWS.COM – disebut akan menggantikan peran di setelah rezim Bashar al-Assad tumbang.
Saat ini kelompok Hayat Tahrir al-Shams (HTS) menguasai ibu kota dan membentuk pemerintahan baru di negara Timur Tengah.
Hai Eitan Cohen Yanrojak, pakar kajian tentang di Universitas Tel Aviv, mengatakan sekarang ada perkembangan dramatis di .
"Perubahan pengawal, jika sebelumnya pengawalnya, kini kita melihat sebagai kekuatan dominan," kata Yanrojak kepada media Israel bernama Maariv.
Dia mengklaim pemerintah baru di kini sepenuhnya bergantung pada .
"Turki menyediakan legitimasi untu hal itu, dan akan memberi rakyat senjata yang diperlukan mereka untuk membangun kembali tentara . Selain itu, akan berinvestasi secara dramatis dalam infrastruktur ."
Yanrojak mengklaim ketergantungan pada berbeda dengan ketergantungan pada .
"Iran hanya tahu cara menyediakan senjata dan tak ada lain lagi, tetapi kita di sini melihat bahwa selain menyediakan senjata, akan memberikan kesejateraan sehingga akan menguatkan ketergantungan selama bertahun-tahun," katanya menjelaskan.
"Inilah ‘rangkulan’ Turki. Turki tidak hanya mundur dari wilayah-wilayah di Suriah utara, mereka menjaga rahasianya dengan baik".
Menurut dia, akan bisa mempertahankan pengaruhnya terhadap pemerintahan baru . Oleh karena itu, Yanrojak menyebut pemerintahan baru di tak bisa disebut sebagai pemerintahan independen.
"Kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Suriah yang baru ialah ke Turki," katanya.
Baca juga:
Yanrojak lalu menyinggung twit berbahasa dari Menteri Luar Negeri Assad Hassan al-Shaybani.
"Sama seperti yang tidak meninggalkan kita selama bertahun-tahun, kali kita membantu dan menggelar kunjungan kenegaraan pertama ke Ankara," kata al-Shaybani.
Yanrojak mengklaim kunjungan al-Shaybani itu sudah menjelaskan segalanya.