Fadli Zon: Kekayaan budaya RI "megadiversity" & jadi peradapan tertua

Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon menyatakan kekayaan budaya yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia mulai ...

Fadli Zon:  Kekayaan budaya RI
Jadi kita ini, selain dari kekayaan megadiversity, juga peradaban yang tertua

Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon menyatakan kekayaan budaya yang terdapat di berbagai daerah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke, Aceh hingga Papua, merupakan warisan budaya yang luar biasa, bahkan paling kaya di antara negara negara lain di dunia.

"Saya melihat kekayaan budaya kita ini luar biasa dari Sabang sampai Merauke, Aceh Papua sampai Pulau Rote. Dan sepanjang perjalanan hidup saya, ternyata saya sudah keliling kira-kira 100 negara, tidak ada kekayaan budaya yang lebih hebat dari kekayaan budaya Indonesia," kata Menbud Fadli Zon di Museum Muhammadiyah Yogyakarta, Senin.

Menteri Fadli Zon juga telah berkunjung ke museum-museum di berbagai negara belahan dunia, dan begitu juga melihat ekspresi budaya koleksi museum tersebut, ternyata kekayaan budaya Indonesia sebenarnya yang paling kaya.

"Jadi saya mengatakan kekayaan budaya kita ini bukan lagi diversity, tapi ini sudah mega-diversity. Jadi mega-diversity kekayaan budaya kita ini," katanya.

Baca juga:

Selain itu, lanjutnya, Indonesia ini boleh dibilang memiliki peradaban yang tertua di dunia, karena penemuan dari artefak artefak manusia purba, seperti Pithecanthropus Erectus, Homo Erectus di seluruh dunia lebih dari separohnya ditemukan di Indonesia.

"Lebih dari 100 artefak Homo Erectus yang ada di dunia itu, 50-60 persen ditemukan di Indonesia, terutama di Jawa Tengah, di Jawa Timur, di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan ini membuktikan bahwa kita ini peradaban yang tertua," kata Fadli Zon.

Menurut dia, tidak ada yang bisa memperdebatkan tentang segala macam teori tentang kekayaan budaya Indonesia, karena kenyataannya artefaknya memang ada, Pithecanthropus Erectus, Homo Erectus yang ditemukan di Indonesia.

Baca juga:

"Dan memang otaknya belum seperti manusia modern yang di atas 1.300 cc, atau serinya masih di bawah 1.000 cc, tapi dalam volume otak yang sudah di atas 1.300 cc atau Homo Sapiens ternyata juga banyak karya-karya ekspresi budaya yang kita temukan di berbagai belahan Nusantara," kata Fadli Zon.

Dia mengatakan ekspresi tersebut ditemukan dalam lukisan-lukisan purba di gua-gua, seperti di Leang Karampuang, Sulawesi Selatan, yang sudah dites usianya sekitar 52.000 tahun, kemudian di Kalimantan dan Sumatera Barat juga ditemukan kira-kira ada kehidupan manusia di usia kira-kira 63.000 sampai 73.000 tahun.

"Dan ini sudah dites dengan teknologi yang paling mutakhir, jadi lukisan purba tertua di dunia itu adanya sekarang di Indonesia, para ahli bersepakat karena yang ada di Eropa itu usianya sekitar 30.000 sampai 35.000 tahun. Jadi kita ini, selain dari kekayaan megadiversity, juga peradaban yang tertua," kata Fadli Zon.

Baca juga:

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025