Helikopter Jatuh di Malaysia, 1 WNI Tewas
Kementerian Luar Negeri RI membenarkan ada satu WNI menjadi korban dalam kecelakaan helikopter jatuh tipe Bell 206L4 di Malaysia
![Helikopter Jatuh di Malaysia, 1 WNI Tewas](https://statik.tempo.co/data/2019/06/29/id_852001/852001_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Badan otoritas penerbangan sipil Malaysia (CAAM) mengkonfirmasi telah terjadi sebuah kecelakaan jatuh tipe Bell 206L4 (PK-ZUV) yang dioperasikan oleh MHS Aviation. Burung besi itu jatuh pada Kamis, 6 Februari 2025, pukul 10.26 pagi di dekat Bentong, Pohang, Malaysia.
“Helikopter tersebut sedang melakukan sebuah survei area dan komunikasi terakhir dengan Kuala Lumpur Air Traffic Control Centre terjadi pada pukul 10.18 pagi untuk mengabarkan helikopter tersebut sudah mendarat,” demikian keterangan CAAM, 6 Februari 2025.
Kecelakaan pesawat itu menewaskan satu awak helikopter ketika helikopter jatuh saat hendak mendarat. Sedangkan dua pilot dilaporkan selamat. CAAM mengkonfirmasi investigasi atas kasus ini sedang dilakukan.
“Investigasi lebih lanjut akan dilakukan oleh Biro Investigasi
Kecelakaan Udara di bawah Kementerian Transportasi Malaysia
sesuai undang-undang penerbangan sipil 2016 pasal XXVI,”
demikian keterangan CAAM.
Korban tewas dalam kecelakaan ini dilaporkan seorang WNI, 44
tahun, yang terhantam baling-baling helikopter saat melakukan
pendaratan darurat di Jalan Karak Lama, Bentong sekitar pukul
10.30 pagi. Korban meninggal di TKP. Kepala Tim Penyelamat
wilayah Bentong, Mohd Shafie Sulong, mengatakan helikopter Bell
206 Long Ranger L4 hilang kendali saat hendak mendarat, yang
kemudian terbalik dan terbakar.
Terkait kecelakaan helikopter yang menewaskan satu WNI ini, Kementerian Luar Negeri RI membenarkan kecelakaan ini menyebabkan satu dengan inisial nama FRS meninggal. Kecelakaan helikopter persisnya terjadi pada 6 Februari 2025 pukul 10.26 waktu setempat di daerah Bentong, Pahang, Malaysia.
KBRI Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan otoritas
penerbangan Malaysia dan perusahaan penerbangan Zaveryna Utama,
termasuk untuk pemulasaraan dan repatriasi jenazah. Saat ini
jenazah berada di Hospital Bentong, Pahang. tersebut disewa perusahaan Malaysia
untuk pemasangan kabel listrik. Perusahaan penerbangan
akan tiba di Malaysia pada Kamis malam, 6 Februari 2025,
untuk penanganan lebih lanjut.
Sumber:
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik