Jokowi Respons soal Harus Pisah dengan Prabowo: Memang Pisah, Saya di Solo

Jokowi sebelumnya juga menanggapi pernyataan Prabowo yang menyinggung ada pihak yang ingin memisahkannya dengan dirinya.

Jokowi Respons soal Harus Pisah dengan Prabowo: Memang Pisah, Saya di Solo

TEMPO.CO, Solo - Presiden ke-7 Joko Widodo atau merespons saat dimintai pendapat tentang pernyataan Ketua DPP PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus soal Presiden Subianto dan dirinya yang harus pisah. Ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu tak menampik bahwa dirinya dan Prabowo memang pisah.

"Ya memang pisah. Wong Pak Prabowo di Jakarta dan saya jelas-jelas di Solo setiap hari," kata Jokowi ketika ditemui awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 13 Februari 2025. 

Namun, Jokowi memastikan hubungannya dengan Prabowo tetap sangat baik. "Tapi hubungan kami (Jokowi dan Prabowo) tetap sangat baik," ujarnya.

Jokowi sebelumnya juga menanggapi pernyataan Prabowo yang menyinggung ada pihak yang ingin memisahkannya dengan dirinya. Prabowo menyatakan itu saat berpidato dalam Kongres XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin, 10 Februari 2025.

Jokowi memastikan jika hubungannya dengan Prabowo sangat solid dan sama sekali tidak pernah ada masalah. “Ya kan enggak apa-apa, tapi sekali lagi hubungan saya dan bapak Prabowo hubungan baik dan sudah lama terjalin,” ujar Jokowi saat ditemui wartawan sebelumnya, Selasa, 11 Februari 2025. 

Ditanya apakah juga merasakan yang mencoba memisahkannya dengan Prabowo, ia menyebut hal itu biasa saja. Disinggung sosok orang yang mencoba memisahkan dengan Prabowo, dia enggan berkomentar. “Ya biasa saja,” kata dia.

Disinggung pernyataan Prabowo yang mengaku belajar politik dari dirinya, Jokowi menampiknya. Ia mengaku justru dirinya yang belajar dari Prabowo. “Enggak, enggak. Saya yang belajar politik ke Pak Prabowo,” kata dia.

Jokowi pun kembali menegaskan jika hubungannya dengan Prabowo baik-baik saja meskipun pernah bertarung dua kali di Pilpres 2014 dan 2019. “Ya kan biasa dalam politik berkompetisi (Pilpres 2014 dan 2019) ya biasa,” kata dia.