Kata Kepala BRIN soal 2 Kapal Riset Baruna Jaya Dilelang
Dinilai tidak layak lagi untuk beroperasi, kapal riset Baruna Jaya milik BRIN dilelang.
![Kata Kepala BRIN soal 2 Kapal Riset Baruna Jaya Dilelang](https://statik.tempo.co/data/2021/03/31/id_1011020/1011020_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Kapal riset milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menjadi sorotan setelah diumumkan akan dilelang. Merujuk situs lelang.go.id milik Kementerian Keuangan, ada dua kapal riset yang dilelang, yakni KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.
Kepala Laksana Tri Handoko menyatakan bahwa pelelangan kapal Baruna Jaya telah direncanakan sejak lama karena kapal tersebut dianggap tidak layak operasi. Menurut dia, keputusan ini diambil sebelum BRIN terbentuk dengan pertimbangan kondisi kapal yang sudah tidak mendukung untuk kegiatan riset.
"Ini memang sudah direncanakan lama sejak sebelum BRIN (dibentuk), karena sudah tidak layak operasi," kata Handoko, Jumat, 7 Februari 2025, seperti dilansir dari Antara. Ia juga mengonfirmasi terkait status kapal tersebut yang tengah menjalani proses pelelangan. "Kalau sudah di situs ya benar sudah dalam proses," ujarnya.
Berdasarkan informasi di situs lelang.go.id, BRIN melelang satu paket scrap yang terdiri dari dua unit kapal survey boat di Jakarta Utara dengan nilai limit sebesar Rp 7.949.026.000. Foto yang diunggah menunjukkan bahwa kapal yang dilelang adalah KM Baruna Jaya II dan KM Baruna Jaya IV.
Dampak terhadap Riset Kemaritiman
Meskipun dua kapal tersebut dilelang, Laksana Tri Handoko memastikan bahwa kegiatan riset kemaritiman tetap berjalan. BRIN masih memiliki dua kapal Baruna lainnya yang dapat digunakan untuk riset maritim.
Selain itu, BRIN sedang membangun dua kapal riset baru dan merencanakan penambahan hingga total 12 kapal untuk memperkuat armada riset maritim Indonesia. "BRIN saat ini sedang membangun dua kapal riset. Berikutnya akan ada lagi sampai mencapai 12 kapal," ucap Laksana Tri Handoko.
BRIN menegaskan komitmennya untuk terus mendukung dan mengembangkan maritim di Indonesia. Dengan rencana penambahan armada kapal riset, diharapkan kegiatan penelitian di bidang kelautan dapat semakin ditingkatkan, mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maritim nasional.