Keutamaan Membaca Tahlil dan Tasbih
Keutamaan Membaca Tahlil dan TasbihSAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Kalimat tahlil (Laa Ilaha Illallah) dan tasbih (Subhanallah) memiliki keistimewaan dan keutamaan. Hal ini di antaranya dijelaskan dalam sejumlah...
Keutamaan Membaca Tahlil dan Tasbih
SAJADA.ID--Sahabat yang dirahmati Allah SWT. Kalimat tahlil (Laa Ilaha Illallah) dan tasbih (Subhanallah) memiliki keistimewaan dan keutamaan. Hal ini di antaranya dijelaskan dalam sejumlah hadits Rasulullah SAW.
Salah satunya dijelaskan melalui hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi Nonor Hadist 3336 atau nomor 3413 pada Maktabatu al Ma'arif Riyadh. Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan akan menerima ibadah shalatnya. Berikut tulisan hadits lengkapnya.
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي أَوْ قَالَ ثُمَّ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ عَزَمَ فَتَوَضَّأَ ثُمَّ صَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ
Dari Rasulullah ﷺ beliau bersabda, "Barang siapa yang terjaga pada malam hari kemudian mengucapkan; LAA ILAAHA ILLALLAAH WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI-IN QADIIR, WA SUBHAANALLAAH, WAL HAMDU LILLAAH, WA LAA ILAAHA ILLALLAAH WALLAAHU AKBAR WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH. Kemudian mengucapkan; RABBIGHFIRLII (Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya semua kerajaan dan bagi-Nya seluruh pujian, dan Dia Mahamampu melakukan segala sesuatu. Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Allah Mahabesar, dan tidak ada daya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) atau beliau mengatakan: kemudian berdoa, maka doanya dikabulkan. Apabila ia bertekad untuk wudhu kemudian melakukan shalat maka shalatnya diterima." (Riwayat Tirmidzi, No. 3336).