Kolaborasi Jadi Strategi Erick Wujudkan Keberhasilan Program 100 Hari Prabowo-Gibran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir bersinergi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)...

Kolaborasi Jadi Strategi Erick Wujudkan Keberhasilan Program 100 Hari Prabowo-Gibran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN bersinergi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Kolaborasi tersebut berhasil mencapai sejumlah kemajuan penting dalam berbagai sektor yang berdampak langsung pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

"Berkat kolaborasi ini, berbagai kebijakan strategis telah diimplementasikan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, memperkuat sektor UMKM, serta meningkatkan kualitas dan keamanan produk konsumsi," ujar Erick di Jakarta, Rabu (22/1/2025).

Erick menyampaikan seluruh kebijakan tersebut memiliki peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. Erick mengatakan kapasitas sebagai support system kementerian-kementerian teknis siap berkomitmen dan mendukung penuh seluruh program yang telah menjadi fokus pemerintahan Presiden Prabowo.

"Jadi siap berkolaborasi dengan intensif dengan berbagai kementerian, badan, dan lembaga dalam mewujudkan program untuk pemulihan dan peningkatan ekonomi nasional," ucap Erick.

1. Pemerataan Ekonomi & Pemberantasan Kemiskinan dalam akselerasi Pembangunan 3 Juta Rumah

Dalam 100 hari kerja pemerintahan, Erick bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait telah mempercepat pembangunan proyek infrastruktur utama, termasuk rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Kementerian BUMN bersama Perumnas berhasil membangun dan menyediakan Hunian Layak, nyaman dan terjangkau yang berkonsep Transit Oriented Development (TOD), yang berlokasi di beberapa wilayah strategis.

Contohnya, Samesta Mahata Margonda yang menyediakan 940 Unit dan satu – satunya hunian yang menyatu dengan Stasiun KRL Pondok Cina. Lalu, Samesta Mahata Serpong yang menyiapkan 1.861 Unit dan terintegrasi dengan Stasiun Rawabuntu. Samesta Mahata Tanjung Barat yang membangun 1.216 Unit hunian yang juga menempel dengan Stasiun Tanjung Barat, serta Samesta Parayasa yang merupakan satu–satunya hunian memiliki konsep TOD Landed, dan tergabung dengan Stasiun Lumpang Parayasa.

"Kementerian BUMN melalui BTN juga menyediakan pembiayaan terjangkau dengan merancang skema kredit pemilikan rumah (KPR) dengan tenor hingga 30 tahun," ucap Erick.

2. Penguatan Ekonomi dalam Pengembangan Industri Kreatif dan Penguatan UMKM

Dalam merealisasikan komitmen terhadap Asta Cita, khususnya dalam bidang Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan, Erick bersama Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman meluncurkan sinergi program untuk mendorong kewirausahaan dan pengembangan industri kreatif di Indonesia. Langkah strategis ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta menciptakan lebih banyak peluang usaha bagi masyarakat di berbagai daerah.

Erick mengatakan program ini melibatkan seluruh BUMN yang tergabung di Rumah BUMN sebagai mitra strategi dalam pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi bagi pelaku usaha mikro hingga kreator lokal. Dengan memanfaatkan jaringan dan sumber daya BUMN, inisiatif ini dirancang untuk memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kapasitas pelaku UMKM.

"Sehingga mereka memiliki daya saing lebih berkompetisi di pasar domestik maupun global," sambung Erick.

Selain itu Erick bersama Menteri UMKM melalui Bank Himbara juga melakukan akselerasi dalam Program Penghapusan Piutang macet UMKM. Erick berharap langkah ini dapat memberikan kesempatan baru bagi pelaku UMKM untuk bangkit dan melanjutkan usaha mereka yang terdampak berbagai tantangan ekonomi.

3. Peningkatan Daya Saing dan Kualitas UMKM di Pasar Global melalui Pengawasan Produk Konsumsi melalui sertifikasi Produk

Erick menggandeng Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan kerja sama strategis dalam peningkatan daya saing dan kualitas UMKM melalui program Sertifikasi bagi pelaku Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM). Erick menjelaskan kolaborasi ini bertujuan memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi produk, khususnya produ-produk yang diproduksi oleh UMKM, sehingga UMKM dapat meningkatkan daya saing di pasar Global.

"Dalam kerja sama ini BPOM memberikan pendampingan kepada UMKM dalam proses sertifikasi produk dan pengawasan produk yang diproduksi oleh pelaku UMKM, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan, pangan, dan kosmetik," lanjut Erick.

Erick menyampaikan Kementerian BUMN melalui BRI, Pegadaian dan PNM pun memberikan dukungan penuh terhadap program sertifikasi produk BPOM melalui program pembiayaan dan pendampingan serta edukasi kepada pelaku UMKM yang ingin mengikuti proses sertifikasi produk BPOM. BRI, lanjut Erick, menyediakan pembiayaan bagi pelaku UMKM yanga akan melakukan proses Sertifikasi Produk BPOM, Pegadaian menyediakan pembiayaan mikro untuk pelaku UMKM, serta PNM membantu UMKM dalam akses pembiayaan dan pelatihan.

"Program pembiayaan ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas produkasi mereka serta memenuhi standar yang diperlukan untuk mendapatkan sertifikasi BPOM," ungkap Erick.

4. Transformasi dan Kolaborasi Antarinstansi

Bagi Erick, keberhasilan 100 hari kerja ini juga mencerminkan sinergi antarinstansi yang semakin solid. Erick menyampaikan perusahaan-perusahaan BUMN tidak hanya berperan sebagai penggerak pembangunan infrastruktur, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mempercepat pemberdayaan masyarakat melalui sektor UMKM dan memastikan kualitas produk yang beredar melalui BPOM. Erick bersama Menteri PKP, Menteri UMKM, dan BPOM akan melanjutkan komitmen demi memperluas jangkauan program-program yang telah dilaksanakan, dengan fokus pada pencapaian yang lebih besar dan pemberdayaan masyarakat yang lebih merata di seluruh Indonesia.

"Keberhasilan sinergi dan kolaborasi ini menjadi pendorong untuk langkah berikutnya," kata Erick.