Komisi IV komitmen terus awasi penyelesaian pagar laut usai dibongkar
Komisi IV DPR RI berkomitmen akan terus mengawasi penyelesaian persoalan pagar laut sepanjang sepanjang 30,16 km di ...
Tentunya kami akan mengawasi terus. Kan ini enggak sehari dua hari selesai
Jakarta (ANTARA) - Komisi IV DPR RI berkomitmen akan terus mengawasi penyelesaian persoalan pagar laut sepanjang sepanjang 30,16 km di perairan Tangerang, Banten, setelah pembongkaran dilakukan.
"Tentunya kami akan mengawasi terus. Kan ini enggak sehari dua hari selesai," kata Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, sapaan karibnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikannya selepas dirinya beserta sejumlah pimpinan Komisi IV DPR RI lainnya kembali dari meninjau lokasi pagar laut di perairan Tangerang, Banten.
Dia mengatakan pihaknya akan memanggil kementerian terkait secara berkala untuk mengevaluasi jalannya penanganan pagar laut di perairan Tangerang itu.
"Setelah itu tentunya kan kita juga ada kegiatan rutin memanggil kementerian gitu ya, nanti akan kita pertanyakan, sudah sampai mana apakah sudah selesai atau belum," ujarnya.
Dia pun menyebut bahwa Komisi IV DPR RI telah menjadwalkan rapat bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membahas lebih lanjut penyelesaian kasus pagar laut pada Kamis (23/1) esok hari.
"(Rapat dengan) KKP dulu ya jam 10.00, kemudian (Kementerian) Kehutanan siang," ucapnya.
Dia lantas mendesak pemerintah segera mengusut pelaku di balik pemasangan pagar laut yang menyita perhatian publik beberapa waktu belakangan itu.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
"Saya juga sebagai anggota dewan, sebagai rakyat biasa, juga pingin tahu siapa sih yang menyuruh, yang membiayai, yang memiliki pagar laut ini, kami juga pingin tahu, dan mudah-mudahan bisa kami percayakan kepada pemerintah supaya bisa menemukan," tuturnya.
Dia menengarai bahwa pemasangan pagar laut itu didalangi oleh perusahaan besar. Meski demikian, dia meminta publik untuk menunggu hasil investigasi yang dilakukan pemerintah.
"Ya, kalau nggak perusahaan besar nggak mungkin dia bikin pagar seperti itu ya, untuk apa gitu ya. Nggak (tahu), saya nggak tahu (siapa), saya tidak mau berandai-andai nanti kita lihat saja hasil investigasi pemerintah," katanya.
Usai melihat langsung kondisi pagar laut di lokasi kejadian, putri kedua Presiden Ke-2 RI Soeharto itu pun mengaku geram mengetahui laut milik negara diklaim sepihak oleh oknum tertentu sehingga menyengsarakan nelayan setempat.
"Jadi kami sendiri melihat itu, menghalang-halangi jalannya nelayan untuk cari nafkah, itu satu. Yang kedua juga itu melanggar hukum, ini kan laut, laut ini bukan milik perorangan atau milik perusahaan, ini adalah punya negara, mereka enak saja magar-magarin," paparnya.
Sebelumnya, Titiek beserta jajaran Komisi IV DPR RI berangkat dari Gedung DPR RI, Jakarta, sejak pukul 08.00 WIB. Berdasarkan video yang diterima, Titiek didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPR Panggah Susanto, serta sejumlah anggota Komisi IV DPR RI lainnya, di antaranya Daniel Johan, Rajiv, hingga Dadori Wonodipuro.
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2025