Mantan PM Israel, Ehud Barak: 'Kita Harus Membuka Jalan untuk Menggulingkan Benjamin Netanyahu'
Menurut Ehud Barak, yang mendesak persiapan untuk kemungkinan menggulingkan pemerintahan Benjamin Netanyahu dan menolak perombakan peradilan.
Mantan PM Israel: Kita Harus Membuka Jalan untuk Menggulingkan
TRIBUNNEWS.COM- Dalam opini baru yang diterbitkan oleh Haaretz , Israel berpendapat bahwa Presiden AS Donald Trump akan menekan Israel .
Tujuannya untuk menyelesaikan perjanjian utama, khususnya mengenai tawanan dan Gaza sambil memanfaatkan kesepakatan Saudi.
Ketidakpastian Donald Trump merupakan elemen kunci kekuasaannya, dan tampaknya kunjungan Netanyahu akan melibatkan gerakan simbolis, meskipun diskusi di balik pintu tertutup akan menentukan, seperti yang tertulis dalam opini .
Ia menekankan bahwa Netanyahu menghadapi tantangan politik dan domestik, terutama dengan perombakan peradilan, yang mempertaruhkan apa yang ia gambarkan sebagai "nilai-nilai demokrasi Israel."
"Pertama, Trump akan memelintir tangan Netanyahu, tetapi tanggung jawab untuk menghentikan langkah menuju kediktatoran ada di tangan kita," tulis PM Israel itu dalam opininya.
Dalam pandangan Barak, ketidakpastian Donald Trump merupakan elemen kunci kekuasaannya, dan tampaknya kunjungan akan melibatkan gerakan simbolis, meskipun diskusi di balik pintu tertutup akan menentukan.
Barak menyerukan pembangkangan sipil untuk mencegah 'Israel'
bergeser ke arah otokratis
Donald Trump diperkirakan akan menuntut Netanyahu untuk
menyelesaikan kesepakatan tawanan yang dimulai bulan Mei lalu,
yang sebelumnya ditolak Netanyahu, sehingga mengakibatkan
jatuhnya korban, menurut berita tersebut.
Berbeda dengan sikap publik Netanyahu, ini mungkin kenyataan yang harus diterimanya, terutama dengan potensi kesepakatan dengan Arab Saudi, Barak menegaskan.
Kepemimpinan Donald Trump , sebagaimana disebutkan dalam artikel itu, dapat menyebabkan Netanyahu mengubah pendiriannya dan mendukung kesepakatan tersebut, bahkan mungkin menyerukan pemilu lebih awal.
Barak melanjutkan dengan mengatakan bahwa Netanyahu berada di bawah tekanan politik, khususnya terkait pengembalian tawanan, situasi di Gaza, dan masalah kebijakan dalam negeri.
Meskipun menghadapi tantangan-tantangan ini, pemerintahan Netanyahu dapat bertahan.
Menurut Barak, yang mendesak persiapan untuk kemungkinan menggulingkan pemerintahan Netanyahu dan menolak perombakan peradilan.
Mantan Israel itu menyimpulkan dengan mengatakan bahwa "persiapan untuk pembangkangan sipil yang luas dan tanpa kekerasan harus dipercepat,
dengan langkah-langkah yang diambil untuk mempercepat penggulingan pemerintahan ini, sebelum ia melemparkan kita semua ke dalam jurang otokratis mesianik yang gelap dan korup."
SUMBER: AL MAYADEEN