Mengapa Konservasi Harimau Penting? Ini Penjelasan WWF
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penelitian mengungkapkan upaya konservasi berhasil meningkatkan populasi harimau di India dua kali lipat dalam satu dekade. Hasil penelitian mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. World Wide Fund for...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penelitian mengungkapkan upaya konservasi berhasil meningkatkan di India dua kali lipat dalam satu dekade. Hasil penelitian mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak.
World Wide Fund for Nature (WWF) mengungkapkan ada begitu banyak manfaat dari konservasi harimau. Dikutip dari situs resminya, Selasa (4/2/2025), WWF mengatakan sebagai predator besar, harimau memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini memasok air bersih, pangan dan kesehatan, baik bagi alam maupun manusia.
"Mengamankan lanskap harimau dapat membantu melindungi badan air besar yang mengatur dan menyediakan air bersih pada lebih dari 800 juta orang di Asia," kata WWF.
Harimau juga dapat membantu masyarakat paling miskin. Destinasi pariwisata dapat membuka lapangan kerja dan memberi tambahan pendapatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar habitat harimau. Proyek-proyek juga dapat memberikan mata pencarian alternatif bagi masyarakat.
"Untuk menyelamatkan harimau, kita perlu mengamankan habitat hutan dan padang rumput di seluruh Asia tempat mereka hidup. Dengan melindungi lanskap yang luas dan memiliki keragaman hayati, kita memungkinkan harimau untuk berkeliaran dan melestarikan banyak spesies terancam punah yang hidup di sana. Untuk melindungi satu harimau saja, kita harus melestarikan sekitar 10.000 hektare hutan," kata WWF.
WWF mencatat harimau telah kehilangan sekitar 95 persen dari wilayah habitat historis mereka. Habitat mereka dihancurkan, terdegradasi, dan terfragmentasi akibat aktivitas manusia. Pembukaan hutan untuk pertanian dan penebangan kayu serta pembangunan jaringan jalan dan aktivitas pembangunan lainnya menjadi faktor utama hilangnya habitat harimau.
Harimau memerlukan area habitat yang luas untuk bertahan hidup karena mereka memiliki rentang wilayah yang besar dan sangat teritorial. Ketika habitat mereka terfragmentasi menjadi wilayah-wilayah kecil, lebih sedikit harimau yang dapat bertahan hidup, yang meningkatkan risiko pernikahan sedarah dan membuat mereka lebih rentan terhadap perburuan liar saat mencari wilayah baru.
Dengan semakin menyusutnya hutan dan berkurangnya mangsa, harimau terpaksa meninggalkan area yang dilindungi untuk mencari makanan dan menetapkan wilayah baru. Hal ini membawa mereka ke area yang didominasi manusia, di mana mereka dapat berburu ternak domestik yang menjadi sumber kehidupan bagi banyak komunitas lokal.
Dalam banyak kasus, harimau yang dianggap sebagai ancaman dibunuh atau ditangkap. "Harimau yang terlibat dalam konflik ini sering kali dijual di pasar gelap. Ketergantungan masyarakat lokal pada hutan untuk kayu bakar, makanan, dan kayu juga meningkatkan risiko serangan harimau terhadap manusia," kata WWF.
Penelitian menemukan bahaa populasi naik dua kali lipat. Keberhasilan konservasi ini dicapai melalui berbagai faktor.
India berhasil meningkatkan perlindungan harimau dari perburuan dan hilangnya habitat, memastikan mereka memiliki cukup banyak mangsa, mengurangi konflik manusia-satwa, dan meningkatkan standar hidup masyarakat yang tinggal di dekat habitat harimau.
Berdasarkan Otoritas Nasional (NTCA) India, jumlah populasi harimau tumbuh dari 1.760 pada tahun 2010 menjadi 3.682 pada tahun 2022. India rumah bagi 75 persen harimau di seluruh dunia.
Penelitian juga menemukan masyarakat yang tinggal dekat habitat harimau turut menerima manfaat. Sebab, lalu lintas pangan dan pendapatan meningkat didorong pariwisata.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science mengungkapkan bahwa keberhasilan India memberikan pelajaran penting pada negara-negara yang memiliki harimau bahwa upaya konservasi dapat bermanfaat tidak hanya bagi populasi harimau tapi juga masyarakat yang tinggal di dekatnya.