Operator bandara tahun ini pasang ATRS di Ngurah Rai ikuti jejak CGK

Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi mengatakan tahun ini mereka akan memasang Automated Tray Returned ...

Operator bandara tahun ini pasang ATRS di Ngurah Rai ikuti jejak CGK
Kalau menggunakan alat yang ada sekarang satu jam hanya bisa 200 orang, tapi dengan ATRS bisa satu jam 500 orang, perbedaannya di teknologi baru yang tidak perlu orang membawa tas mengeluarkan laptop atau air mineralnya lagi,

Badung (ANTARA) - Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi mengatakan tahun ini mereka akan memasang Automated Tray Returned System (ATRS) atau teknologi yang mempercepat pemeriksaan barang di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Faik di Badung, Jumat, mengatakan, penggunaan teknologi ini mengikuti jejak Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dan khusus di Bali akan diprioritaskan di terminal internasional.

“Kalau menggunakan alat yang ada sekarang satu jam hanya bisa 200 orang, tapi dengan ATRS bisa satu jam 500 orang, perbedaannya di teknologi baru yang tidak perlu orang membawa tas mengeluarkan laptop atau air mineralnya lagi,” kata dia.

Operator bandara mengatakan pemasangan teknologi canggih di security check poin (SCP) ini akan dibarengi dengan perluasan area, sehingga menjadi inovasi baru dalam meningkatkan kapasitas pengunjung.

“Kalau pun ada barang yang mesti diperiksa avsec maka barisnya akan terpisah tidak menghambat yang di belakangnya, kalau misal dia dicek lagi langsung pindah ke barus khusus, yang normalnya lurus, ini sudah mulai diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta dan sudah sangat membantu waktu pengerjaan,” ujar Faik.

BUMN di bidang jasa kebandarudaraan ini juga merancang inovasi tersebut untuk mendorong pengguna bandara lebih banyak memiliki waktu sebelum pesawat diterbangkan.

Dengan memangkas waktu dari tiba hingga duduk di dalam terminal keberangkatan, maka ada potensi mereka berbelanja di area komersil.

Selain itu, sejak periode Natal dan Tahun Baru 2025 mereka juga memasang autogate sebanyak 30 unit di pintu keberangkatan dan 60 unit di pintu kedatangan internasional untuk mempercepat alur penumpang.

Bersamaan dengan penerapan inovasi di akhir tahun, operator bandara juga mulai digitalisasi dan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membaca setiap pergerakan, seperti di Bandara Soekarno-Hatta.

Faik menyebut ada tiga hal yang menjadi fokus mereka yaitu premises dengan menyiapkan infrastruktur sesuai kebutuhan, process dengan memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai manajemennya dilakukan berbasis digitalisasi dan menggunakan teknologi canggih, dan people dengan menyiapkan pelatihan khusus bagi sumber daya manusianya mengingat penggunaan teknologi-teknologi baru nantinya cukup rumit.

Faik belum memastikan ketika seluruh sistem terpasang terutama mengganti alat pemindai barang dengan empat unit ATSR berapa lama waktu dapat terpangkas, namun mereka meyakini inovasi ini akan membawa dampak positif karena uji cobanya berhasil di bandara terbesar Indonesia.

Baca juga: Emirates

Baca juga: Lebaran

Baca juga:

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025