Pasukan IDF Tembak Tentara Israel yang Teriak 'Allahu Akbar' di Area Pagar Zona Penyangga Gaza
pasukan IDF menerima laporan kalau ada seseorang yang bergerak di sekitar pagar pembatas Gaza dan berteriak "Allahu Akbar" pada malam hari.
![Pasukan IDF Tembak Tentara Israel yang Teriak 'Allahu Akbar' di Area Pagar Zona Penyangga Gaza](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tentara-Israel-yang-terluka.jpg)
Pasukan Tembak Tentara yang Teriak 'Allahu Akbar' di Pagar Zona Penyangga
TRIBUNNEWS.COM - Tentara (IDF) menembak seorang tersangka di dekat di Jalur , khaberni mengabarkan, Rabu (12/2/2025), mengutip surat kabar , Yedioth Ahronoth.
Belakangan, tersangka yang ditembak IDF ternyata adalah seorang tentara Israel yang mencoba bunuh diri.
Baca juga:
Surat kabar itu menjelaskan, pasukan menerima laporan kalau ada seseorang yang bergerak di sekitar pagar pembatas dan berteriak "Allahu Akbar" pada malam hari.
"Pasukan kemudian bergerak pada malam hari menuju pagar pembatas ke arah tersangka," sebut laporan tersebut.
Para personel lalu menembak dan melukai tersangka.
"Tersangka belakangan diketahui sebagai mantan tentara Israel yang menderita gangguan stres pascatrauma dan bekas luka perang serta mencoba bunuh diri," kata laporan tersebut.
![Pasukan Israel di Jalur Gaza, 18 April 2024.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Pasukan-Israel-di-Jalur-Gaza.jpg)
Personel Israel Ditembak Teman Sendiri
Laporan media menambahkan, tentara stres tersebut kini berada di bawah pengawasan medis setelah dipindahkan ke rumah sakit untuk perawatan.
Minggu lalu, laporan menunjukkan kalau ada 76 tentara tewas dalam insiden non-operasional sejak dimulainya perang di Jalur pada Oktober 2023, termasuk 30 tentara yang tewas dalam baku tembak antara perlawanan Palestina dan pasukan .
Menurut data militer , 71 tentara tewas di garis depan dan 5 di garis depan Lebanon, termasuk 30 yang tewas akibat Friendly Fire atau "tembakan kawan" alias ditembak teman sendiri.
Adapun 26 prajurit tewas dalam kecelakaan operasional dan penyalahgunaan amunisi, dan 6 tewas karena pelanggaran aturan keselamatan kebakaran.
Sementara 7 prajurit tewas akibat tembakan angkatan udara atau peluru artileri yang ditembakkan secara tidak sengaja ke arah pasukan , dua orang tewas dalam kecelakaan derek.
Adapun yang terluka, jumlahnya mencapai 1.639 perwira dan prajurit dalam insiden operasional yang terjadi di front , termasuk 676 orang yang terluka akibat insiden operasional dan penyalahgunaan amunisi.
40 prajurit terluka akibat pelanggaran aturan keselamatan dalam penggunaan amunisi, 70 karena "tembakan kawan" dan 125 dalam kecelakaan lalu lintas operasional.