PBPGSI ingatkan janji Prabowo soal kesejahteraan guru swasta

Sejumlah guru swasta yang terhimpun dalam Pengurus Besar Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PBPGSI) mengingatkan ...

PBPGSI ingatkan janji Prabowo soal kesejahteraan guru swasta
Presiden Prabowo juga pernah mengatakan dirinya berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru non-ASN, termasuk guru-guru swasta yang belum mendapatkan sertifikasi

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah guru swasta yang terhimpun dalam Pengurus Besar Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PBPGSI) mengingatkan pemerintah untuk menunaikan janji Presiden RI Prabowo Subianto dalam memperhatikan kesejahteraan guru swasta.

"Pertama, janji tim kampanye Prabowo-Gibran, pernah disebutkan di beberapa tempat, guru di seluruh Indonesia akan diberikan tambahan gaji sebesar Rp2 juta selama 13 bulan termasuk tunjangan hari raya (THR)," kata Ketua Dewan Kehormatan PBPGSI Suparman Marzuki Nahali dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Kedua, lanjut Suparman, Presiden Prabowo juga pernah mengatakan dirinya berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan guru-guru non-ASN, termasuk guru-guru swasta yang belum mendapatkan sertifikasi dengan bantuan cash transfer atau Bantuan Langsung Tunai (BLT).

"Besaran dan jumlah penerimaannya akan disampaikan pada tahun 2025. Nah kita sudah masuk 2025 bulan Februari, tetapi kami belum dengar itu," lanjutnya.

Baca juga:

Terkait hal tersebut, Suparman mewakili PBPGSI mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp2 juta bagi guru swasta yang belum melakukan sertifikasi, serta Rp1 juta bagi guru swasta yang sudah melakukan sertifikasi.

Usulan tersebut, jelas dia, diajukan dengan mempertimbangkan faktor gaji pokok guru swasta tersertifikasi yang sudah setara dengan guru ASN.

"Nah ini kapan? Mulai tahun 2025. Guru swasta di sekolah maupun di madrasah. Jadi bantuan cash transfer ini kami usulkan tidak hanya (untuk guru) di Kemendikdasmen, tetapi juga guru-guru madrasah," ucap Suparman.

Terkait hal tersebut, sebelumnya Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan bahwa penambahan tunjangan kesejahteraan untuk guru akan menyasar 1,9 juta orang pada 2025 dengan total anggaran yang sudah diumumkan Presiden sebesar Rp81 triliun.

Hasan mencontohkan guru yang memiliki sertifikat sebelum tahun 2024, sudah mendapatkan tunjangan kesejahteraan non-ASN sebesar Rp1,5 juta. Pada 2025, tunjangan tersebut akan naik menjadi Rp2 juta.

"Jadi, total di tahun 2025, jumlah guru yang mendapatkan peningkatan kesejahteraan itu berjumlah 1,9 juta orang. Nanti di tahun-tahun yang akan datang jumlahnya akan ditingkatkan, karena sekarang guru-guru kita ada sekitar 2,9 juta orang," ucap Hasan Nasbi (2/12/2024).

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025