Pemerintah Irak Menyerukan Kelompok Perlawanan untuk Letakkan Senjata

Irak sedang berusaha meyakinkan faksi-faksi bersenjata dari Perlawanan Islam di Irak (IRI) untuk bubar

Pemerintah Irak Menyerukan Kelompok Perlawanan untuk Letakkan Senjata

Pemerintah Menyerukan Kelompok Perlawanan untuk Letakkan Senjata

TRIBUNNEWS.COM- Irak sedang berusaha meyakinkan faksi-faksi bersenjata dari Perlawanan Islam di (IRI) untuk bubar dan bergabung dengan pasukan keamanan resmi pemerintah, Menteri Luar Negeri Fuad Hussein mengatakan pada 17 Januari saat berbicara dengan Reuters .

Perlawanan Islam di (IRI) mengumumkan akan menghentikan serangan terhadap Israel setelah pengumuman gencatan di Gaza.


“Banyak pemimpin politik, banyak partai politik mulai mengangkat isu ini, dan saya berharap kita bisa meyakinkan para pemimpin kelompok ini untuk meletakkan , dan kemudian bergabung dengan angkatan bersenjata di bawah tanggung jawab pemerintah,” kata Hussein.

IRI, yang mendapat dukungan dari Iran, terdiri dari beberapa faksi bersenjata yang menentang kehadiran militer AS di dan Suriah dan telah menembakkan roket dan drone ke Israel untuk mendukung warga Palestina yang menderita genosida di Gaza.

Tekanan itu muncul karena regional terhadap Israel telah melemah drastis menyusul perang Israel di Lebanon dan penggulingan pemerintah Suriah pimpinan mantan presiden Bashar al-Assad oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), bekas afiliasi Al-Qaeda di Suriah.

Tekanan untuk membubarkan terhadap Israel akan meningkat setelah pelantikan Donald Trump sebagai presiden AS.

Trump dekat dengan politisi garis keras Israel dan menikmati dukungan finansial dari kelompok Yahudi pro-Zionis di AS yang berupaya berkonfrontasi dengan Teheran.

Tekanan ini menimbulkan spekulasi bahwa Israel dan/atau AS mungkin juga akan menyerang .

“Kami tidak menganggap akan menjadi yang berikutnya,” kata Menteri Luar Negeri Hussein kepada Reuters selama kunjungan resmi ke London.

Surat kabar Inggris itu menulis bahwa menurut Hussein, “sedang berunding untuk mengendalikan kelompok-kelompok tersebut sambil terus berjalan di atas tali yang tipis antara hubungannya dengan Washington dan Teheran.”

“Dua atau tiga tahun lalu, mustahil untuk membahas topik ini di masyarakat kita,” katanya.

Faksi-faksi IRI mengumumkan diakhirinya penargetan Israel menyusul pengumuman gencatan antara Hamas dan Israel.

"Dengan perkembangan penting ini, kami umumkan bahwa kami akan menangguhkan operasi militer terhadap entitas tersebut sebagai bentuk solidaritas atas penghentian operasinya di Palestina, dan untuk memperkuat kelanjutan gencatan di Gaza," kata Akram al-Kaabi, sekretaris jenderal Gerakan Nujaba, pada 15 Januari.