Toba Caldera UNESCO Global Geopark-KMD kolaborasi menuju Green Card
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark menggandeng Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) dan 100 pakar untuk ...
![Toba Caldera UNESCO Global Geopark-KMD kolaborasi menuju Green Card](https://img.antaranews.com/cache/1200x800/2025/02/12/caldera1.jpg)
Rencana kolaborasi yang akan dilakukan mencakup berbagai aspek yang dapat memperkuat revalidasi pengakuan UNESCO terhadap Toba Caldera sebagai salah satu jaringan taman bumi global
Medan (ANTARA) - Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark menggandeng Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) dan 100 pakar untuk saling bergandengan tangan dalam upaya meraih Green Card UNESCO, menyusul proses revalidasi status Toba Caldera Geopark yang saat ini sedang dipersiapkan.
"Rencana kolaborasi yang akan dilakukan mencakup berbagai aspek yang dapat memperkuat revalidasi pengakuan UNESCO terhadap Toba Caldera sebagai salah satu jaringan taman bumi global," kata General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Dr. Azizul Kholis di Medan, Rabu.
Ia mengatakan pihaknya menyambut baik kesepakatan kolaborasi tersebut dan siap menerima dengan tangan terbuka segala upaya kolaboratif dalam mengelola Toba Caldera Geopark.
"Misi kita sesuai rekomendasi UNESCO di antaranya adalah meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan geopark, jadi bagi kami sebagai Badan Pengelola, ini adalah ajakan yang disambut dengan gembira," katanya.
Ia mengatakan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan dari sisi akademik, khususnya di bidang pendidikan, penelitian, pengembangan, inovasi, pemberdayaan masyarakat, geologi, ekologi, biologi, dan kepariwisataan, maka Badan Pengelola akan bergandengan tangan dengan kelompok pakar yang terdiri atas 100 ahli di bidangnya masing-masing.
Baca juga:
Baca juga:
Beberapa tokoh yang sudah menyatakan kesediaannya bergabung dan tokoh-tokoh yang selama ini sudah menjadi dewan pakar di periode sebelumnya di antaranya Ketua Senat Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Dr Syawal Gultom yang juga merupakan putra daerah asal Kabupaten Samosir.
Kemudian Prof Dr Binari Manurung, Prof Dr Robet Sibarani, Prof Dr Albiner Siagian, Prof Dr Carlok Nababan, Prof Dr Posman Sibea, Prof Dr Elisabet Siahaan, Rektor UMSU Prof Dr Agussani, Prof Dr Sabrina, Prof Dr Nazaruddin Matondang, Prof Dr Ibrahim Gultom dan Prof Dr Abdul Hamid serta sejumlah nama pakar lain masih dalam proses konfirmasi.
Ketua Umum KMDT St. Edison Manurung juga menyambut rencana strategis dan rencana aksi yang sebelumnya telah dipaparkan oleh Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, sehingga mantan aktivis pemuda Indonesia ini mendukung sepenuhnya program kerja tersebut dan siap bergandengan tangan dalam mewujudkan kerja nyata di Toba Caldera.
Sebagai tindak lanjut pertemuan FGD, kedua pihak sepakat akan menandatangani MoU antara KMDT dengan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark sehingga dapat diwujudkan rencana aksi yang lebih konkrit di lapangan.
"Fokus dari Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark yang baru harus menindaklanjuti rekomendasi UNESCO. Untuk itu, KMDT Sumut siap berkolaborasi demi tercapainya green card," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025