TPNPB-OPM Klaim Siagakan Pasukan Siap Konfrontasi dengan TNI-Polri
TPNPB-OPM mengumumkan status siaga. Mereka menyebut bersiap berkonfrontasi dengan aparat militer yang sedang dikerahkan.
![TPNPB-OPM Klaim Siagakan Pasukan Siap Konfrontasi dengan TNI-Polri](https://statik.tempo.co/data/2025/02/13/id_1377195/1377195_720.jpg)
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-) mengumumkan status siaga. Mereka menyebut bersiap berkonfrontasi dengan aparat militer yang sedang dikerahkan. Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom mengatakan status siaga ini diumumkan seiring dengan pengerahan pasukan militer TNI-Polri sejak 5 Februari 2025.
Ia mengatakan saat ini -Polri dikerahkan di 10 distrik di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah.
"Kami tetap siaga dan tetap melakukan penyerangan terhadap militer pemerintah Indonesia siang maupun malam dalam medan perang," kata Sebby dalam keterangan resminya, Kamis, 13 Februari 2025.
Sebby mengatakan, TNI-Polri saat ini sedang mendirikan pos di dalam gereja-gereja dan sekolah-sekolah. Mereka mulai didrop sejak 5 Februari 2025 pukul 08.12 WITA di Kampung Batini Distrik Magebume menggunakan delapan unit helikopter dan menurunkan 450 aparat.
"450 aparat militer tiba secara lengkap dan difasilitasi oleh senjata, bom dan logistik perang, aparat militer langsung membagi dua regu, satu regu beranggota 225 personel," kata Sebby.
Selanjutnya, pada 8 Februari 2025 sebanyak delapan unit helikopter kembali mendarat membawa pasukan dan logistik. Empat helikopter dengan pasukan lengkap memasuki Kampung Timopur, Distrik Megebume dan mendirikan kamp-kamp militer sementara empat helikopter beserta pasukan lengkap beserta senjata dan granat memasuki Distrik Pogoma dan melakukan penyisiran.
"Saat penyisiran aparat militer langsung mengambil alih sebuah gereja dan ruang rapat milik Gereja Kingmi serta menjadikannya sebagai pos militer dan gudang logistik hingga sekarang," ujar Sebby.
Sebby mengatakan, TNI-Polri kini sedang melakukan operasi di Distrik Pogoma, Distrik Gigobak, Distrik Yambi, Distrik Sinak Barat, Distrik Oneri, dan Distrik lainnya. "Mereka sudah menguasai hutan-hutan yang berdekatan dengan perkebunan warga dan mendirikan kamp-kamp militer," kata Sebby.
Untuk itu, Sebby mengatakan pihaknya meminta agar TNI-Polri keluar dari distrik-distrik tersebut untuk menghindari konflik. "TPNPB siap eksekusi anda di dalam Gereja. Ini sebagai peringatan agar Militer Indonesia segera patuhi hukum humaniter selama perang masih terjadi di tanah Papua," ujarnya.