WNI Jadi Korban Tewas Kecelakaan Helikopter di Malaysia

TRIBUNNEWS.COM - Seorang warga negara Indonesia (WNI) menjadi korban tewas dalam kecelakaan helikopter yang terjadi di Bentong, Pahang, , Kamis (6/2/2025).

Peristiwa yang terjadi sekira pukul 10.26 waktu setempat mengakibatkan berinisial Finsen Reskey Sembiring (FRS, 27) meninggal dunia.

Sedangkan pilot helikopter, , 44, selamat dalam kejadian itu dengan hanya mengalami luka ringan.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI telah mengonfirmasi kejadian ini dan telah berkoordinasi dengan otoritas .

Dikutip dari Astro Awani, helikopter itu teregistrasi PK-ZUV dan dimiliki perusahaan Indonesia, Zaveryna Utama.

Heli itu, disewa dan dioperasikan oleh perusahaan MHS Aviation Berhad untuk pemasangan kabel listrik.

Direktur Pelindungan dan BHI Kementerian Luar Negeri, , mengonfirmasi satu korban meninggal akibat helikopter jatuh di Bentong, Pahang, adalah .

“Kecelakaan tersebut menyebabkan satu berinisial FRS meninggal dunia,” kata Judha, Kamis., dikutip dari Kompas 

Judha menyatakan, telah berkoordinasi dengan otoritas penerbangan dan perusahaan pemilik pesawat,

Termasuk untuk proses pemulasaran dan repatriasi jenazah WNI tersebut.

Baca juga:

Penjelasan Polisi

Mengutip pernyataan Kepala Polisi Daerah Bentong, Superitendan Zaiham Mohd Kahar, kecelakaan terjadi di dekat Kolam Air Panas, Jalan Lama Kuala Lumpur-Bentong.

"Panggilan darurat diterima pada pukul 10:39, dan tim pemadam kebakaran tiba di lokasi pada pukul 10:52. Posisi mereka berjarak sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian," ujarnya.

Dikutip dari Anadolu, operator helikopter sempat berkomunikasi dengan Pusat Kontrol Lalu Lintas Udara Kuala Lumpur pada 10.18 waktu setempat.

Helikopter meminta izin untuk kembali ke lokasi pendaratan.

Kaki helikopter disebut bergesek dengan tempat pendaratan lalu helikopter terguling dan terbakar.

Kebakaran berhasil dikendalikan dan dipadamkan sepenuhnya pada pukul 11:06 waktu setempat.

Kejadian ini menjadi perhatian serius mengingat keselamatan kerja di industri penerbangan dan konstruksi.

Pihak berwenang akan melakukan investigasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan ini.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Malvyandi) (Kompas.com)