Daftar Kejanggalan Kabar Bjorka di Kasus Dugaan Peretasan Data Nasabah BCA
Peretas anonim, Bjorka, menyebarkan kabar kebocoran data nasabah Bank Central Asia (BCA). BCA membantah kabar tersebut dan pakar keamanan siber juga meragukan kebenaran isu dari Bjorka.
![Daftar Kejanggalan Kabar Bjorka di Kasus Dugaan Peretasan Data Nasabah BCA](https://cdn1.katadata.co.id/media/images/thumb/2022/09/12/zigi-631e9b36eb1fc-hacker-bjorka_960x640_thumb.jpg)
Peretas anonim, Bjorka, menyebarkan kabar kebocoran data nasabah Bank Central Asia (BCA). BCA membantah kabar tersebut dan pakar keamanan siber juga meragukan kebenaran isu dari Bjorka.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, menyatakan data nasabah tetap aman dan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan bank.
“Saat ini, kami memastikan data nasabah tetap aman,” kata EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn kepada Katadata.co.id, Kamis (6/2).
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya ragu sistem BCA dibobol oleh hacker ransomware seperti yang disampaikan oleh akun X Bjorka. Sebab, sistem tidak mengalami gangguan.
“Kalau terserang Ransomware, kemungkinan sistem dan data terenkripsi. Andaikan data di-backup dan berhasil dipulihkan, akan terasa glitch atau gangguan operasional,” kata Alfons kepada Katadata.co.id, Kamis malam (6/2).
Selain itu, data yang diungkapkan oleh akun X Bjorka maupun Skywave di dark web, tidak terlihat seperti basis data bank.
Bjorka merespons bantahan ini dengan mengancam akan membocorkan data dari bank lain, termasuk BNI, Bank Mandiri, BSI, dan bahkan Bank Indonesia (BI).
“Anda bilang tidak benar? Oke, tunggu saja apa yang akan terjadi! Kami sudah bilang keamanan harus diperketat, tetapi mereka bilang kami hanya memberikan fakta atau berita palsu. LoL,” cuit akun X mengatasnamakan Bjorka @bjorkanesiaaa, Kamis (6/2).
Media Sosial Bank BCA Diserbu Bot dengan Tagar #RansomwareBCA
Berbarengan dengan kabar kebocoran data BCA, muncul penggunaan bot di media sosial untuk menyebarluaskan tagar #RansomwareBCA. Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mencatat tagar tersebut banyak digunakan oleh akun-akun bot yang memposting secara serempak.
"Kalau hacker yang kredibel menemukan ransomware, harusnya tidak perlu bikin postingan pakai bot. Mainan bot seperti ini biasanya bukan gaya hacker," tulis Ismail di akun X pribadinya, pada @ismailfahmi, pada Kamis (6/2).
Ia membeberkan statistik akun yang paling aktif dipakai untuk mengangkat tagar. Para tagar ini memiliki followers berada di bawah belasan.
“Total sebanyak 1.200-an akun digunakan untuk mengangkat tagar. Dan sebanyak 70% akun followernya kurang dari 100,” kata Ismail.
Ia juga mencatat mayoritas akun penyebar agar itu baru dibuat antara 2023 hingga 2025.
Kejanggalan Isu Kebocoran Data dari Bjorka
Sepak terjang Bjorka mengundang kecurigaan karena banyak kejanggalan. Ancaman kebocoran data yang dilempar Bjorka kerap berbarengan dengan kasus atau skandal besar di Indonesia.
Saat Bjorka melempar kabar kebocoran data BCA, berbarengan dengan beberapa isu seperti pagar laut hingga pemblokiran dana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Kecurigaan ini datang dari para warganet.
“Mau menutupi isu apalagi? Ibu Kota Nusantara atau IKN mangkrak?” kata salah satu netizen mengomentari cuitan akun X mengatasnamakan Bjorka @bjorkanesiaaa yang mengatakan bank-bank lain selain BCA akan menjadi target kelompok hacker ransomware, Kamis (6/2).
Berdasarkan catatan, berikut kasus yang tengah berjalan di Indonesia di tengah-tengah kemunculan hacker Bjorka yakni:
2022
Bjorka pertama kali hadir di tengah kasus penembakan polisi Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo. Beberapa ancaman Bjorka sebagai berikut:
• 21 Agustus 2022: ancaman kebocoran 26.730.797 data pelanggan
IndiHome
• 1 September 2022: ancaman menjual 1,3 miliar data SIM card
ponsel dari Kominfo.
• 6 September 2022: ancaman menjual 105 juta data yang diduga
milik pemilih dalam pemilu.
• 10 - 13 September 2022: mengunggah data pribadi eks Menteri
Kominfo Johnny G Plate, Menteri BUMN Erick Thohir, Denny
Siregar, Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua DPR Puan Maharani.
• 10 November 2022: ancaman membocorkan data dari aplikasi
MyPertamina
2023
Bjorkan kembali mengancam membocorkan data publik di tengah skandal kekerasan Mario Dandy Satrio dan kasus korupsi ayahnya, pejabat pajak Rafael Alun Tri Sambodo. Ketika itu, Bjorka mengancam menjual data pengguna BPJS Ketenagakerjaan.
2024
Bjorka muncul saat publik protes terhadap revisi UU Pilkada dan viral tagar #PeringatanDarurat di media sosial. Bjorka diduga membocorkan data sejumlah pejabat, termasuk Presiden Indonesia sebelumnya Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, hingga beberapa menteri lainnya.