IHSG Diprediksi Menguat, Analis Rekomendasikan Saham TPIA hingga BBCA
IHSG diprediksi menguat pada perdagangan Selasa (4/1).
Indeks Harga Saham Gabungan atau diprediksi menguat pada perdagangan Selasa (4/1). Pergerakan IHSG diperkirakan akan dipegaruhi oleh data tenaga kerja Amerika Serikat, pengumuman suku bunga Bank Setral Eropa dan realisasi inflasi Indonesia yang baru diumumkan kemarin.
Riset Phintraco Sekuritas menyatakan pasar mengantisipasi rilis data Survei Lowongan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (Job Opening and Labor Turnover Survey/JOLTS) Desember 2024 yang dijadwalkan dirilis pada Selasa (4/2). Survei ini kerap dijadikan acuan untuk mengetahui jumlah lowongan pekerjaan yang tersedia di Amerika.
JOLTS merupakan suatu metrik yang mengukur jumlah pekerjaan yang masih terbuka dan belum terisi dalam suatu periode waktu tertentu di Amerika Serikat.
Menurut Phintraco Sekuritas, pasar memperkirakan lowongan pekerjaan di Amerika turun menjadi 7,88 juta dari 8,09 juta di November 2024. Kondisi tersebut menandakan bahwa permintaan tenaga kerja sedang melemah, sehingga berpotensi menjadi awal indikator perlambatan ekonomi Amerika.
Dari Kawasan Eropa, pasar menantikan pidato anggota Bank Central Eropa (ECB), Sharon Donnery, sebagai acuan untuk mengetahui arah kebijakan moneter ECB kedepannya. Pada pertemuan pekan lalu, ECB memutuskan untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2,9%.
Sementara dari domestik, pasar akan mencerna realisasi data Inflasi bulan Januari 2025 yang tercatat melandai ke level 0,76% secara tahunan (year on year/yoy) dari 1,57% yoy. Realisasi tersebut berada dibawah ekspektasi konsensus di level 1,88% yoy.
"IHSG berpotensi menguat untuk uji resistance level 7.075 pada perdagangan hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (4/2).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan IHSG akan melanjutkan koreksinya untuk menguji 6.742 hingga 6.853. Sebaliknya, apabila masih mampu bertahan di atas area supportnya, maka IHSG berpeluang menguji ketahanan terdekat di 7.083 sampai 7.176. Level support IHSG diprediksi akan berada di 6.967 dan 6.931. Sedangkan level resistance berada di 7.190 dan 7.341.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rentang harga 9.025 sampai dengan 9.150. Lalu speculative buy pada saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan rentang harga 366 sampai 375. .
Rekomendasi selanjutnya buy on weakness saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk (INKP) di 6.475 sampai 6.575. Serta speculative buy saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) di rentang 368-372.