IHSG ditutup melemah seiring ekspektasi Fed tahan FFR lebih lama

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pelaku pasar ...

IHSG ditutup melemah seiring ekspektasi Fed tahan FFR lebih lama
Tekanan eksternal turut menopang pergerakan IHSG yang tertahan di zona melemah, pasar tampak memantau prospek dari dampak kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan imbas ekonomi dalam negeri

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring pelaku pasar berekspektasi The Fed akan menahan tingkat Fed Funds Rate (FFR) dalam waktu lebih lama.

IHSG ditutup melemah 68,76 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.505,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,80 poin atau 0,96 persen ke posisi 912,60.

"Tekanan eksternal turut menopang pergerakan IHSG yang tertahan di zona melemah, pasar tampak memantau prospek dari dampak kenaikan inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan memberikan imbas ekonomi dalam negeri," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.

Pada saat inflasi AS naik, tentunya memberikan ekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga lanjutan sebagai upaya menekan inflasi, sehingga ekonomi dalam negeri berpotensi tersandera dengan tingkat suku bunga tinggi disaat membutuhkan suku bunga rendah.

Sehingga, berpotensi membuat dolar AS menguat dan potensi terjadinya capital foreign outflow, karena kenaikan suku bunga AS dapat mempengaruhi arus modal ke Indonesia.

Data inflasi AS tercatat naik menjadi 3 persen year on year (yoy) pada Januari 2025 dari 2,9 persen (yoy) pada Desember 2024, atau di atas ekspektasi 2,9 persen.

Kenaikan inflasi itu berpotensi menekan pemangkasan suku bunga lanjutan, yang memperkecil kemungkinan Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga dan meningkatkan spekulasi tentang potensi kenaikan suku bunga.

Pelaku pasar memiliki pandangan bahwa The Fed akan mempertahan suku bunga lebih lama disaat berusaha menurunkan laju inflasi.

Di sisi lain, optimisme atas potensi kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia, setelah pembicaraan via telepon antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan pemimpin Ukraina Zelenskiy, tentunya ini akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,51 persen, diikuti oleh kesehatan dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 0,99 persen dan 0,96 persen.

Sedangkan, tiga sektor turun yaitu sektor transportasi & logistik turun paling dalam minus sebesar 0,66 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor keuangan yang masing- masing turun sebesar 0,17 persen dan 0,15 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SULI, BRRC, JAST, PPRI dan HADE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SAPX, BEBS, ANDI, PTSP dan ALTO.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1009.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,81 miliar lembar saham senilai Rp11,00 triliun. Sebanyak 321 saham naik 265 saham menurun, dan 369 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini, antara lain indeks Nikkei menguat 497,77 poin atau 1,28 persen ke 39.461,47, indeks Kuala Lumpur melemah 10,77 poin atau 0,67 persen ke 1.592,28, indeks Shanghai melemah 13,91 poin atau 0,42 persen ke posisi 3.332,48, dan indeks Strait Times melemah 1,18 poin atau 0,03 persen ke 3.873,44.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025