Indonesia Cari Peluang dari Kebijakan Perdagangan Donald Trump Kenai Tarif 10 Persen untuk China

Pemerintah Indonesia berharap tidak dikenakan kenaikan tarif impor dampak dari kebijakan perdagangan Trump.

Indonesia Cari Peluang dari Kebijakan Perdagangan Donald Trump Kenai Tarif 10 Persen untuk China

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) melihat peluang dari rencana kebijakan penyesuaian tarif impor dari Presiden Amerika Serikat .

Terutama, kata Budi, untuk mengisi atau melakukan substitusi pasar di negara yang terdampak kebijakan tersebut. 

Diketahui, Trump mengancam akan menerapkan tarif impor 10 persen produk China mulai 1 Februari 2025.

Baca juga:

"Bisa itu menjadi peluang buat kita. Ya, karena kan kalau kita dengar-dengar banyak negara lain ini yang akan dikenakan biaya masuk tambahan ya," ujar Budi di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2025).

Namun, Budi berharap Indonesia tidak dikenakan kenaikan tarif impor dampak dari kebijakan perdagangan Trump. Dengan begitu, Indonesia bisa melihat peluang substitusi barang ekspor.

"Mudah-mudahan kita nggak, jadi kita justru bisa ada peluang untuk masuk ke sana. Kemarin kami juga sudah banyak ngobrol dengan teman-teman pelaku usaha. Kita lagi nyusun strateginya seperti apa, memanfaatkan peluang itu," tutur Budi.

Budi berujar, Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan perwakilan perdagangan di Amerika Serikat, untuk mengetahui kebijakan-kebijakan perdagangan Trump.

"Kita ingin memanfaatkan kesempatan ini dengan baik," ucap Budi.

"Tapi kan kita juga harus antisipasi. Jadi kita harus mengikuti isu-isunya seperti apa dan kita siap untuk bisa memasukkan pasar di Amerika," sambungnya.

Sebelumnya, Trump menyatakan timnya sedang membahas rencana penerapan tarif 10 persen terhadap . Pungutan ini dapat mulai berlaku pada 1 Februari 2025.

"Kami berbicara tentang tarif sebesar 10 persen terhadap berdasarkan fakta bahwa mereka mengirim fentanil ke Meksiko dan Kanada," ujar Trump, Rabu (22/1/2025).

"Kemungkinan tanggal 1 Februari adalah tanggal yang kita lihat," tambahnya.

Pada saat yang sama, Trump juga mencatat bahwa timnya sedang mempertimbangkan tarif sekitar 25 persen terhadap Meksiko dan Kanada.