Kelola Sampah Plastik, Startup Plana Bidik Penjualan Rp 8 Miliar dan Ekspor
Startup Plana yang mengelola sampah plastik menjadi papan, membidik pasar Korea Selatan dan Singapura.
Startup Plana yang mengelola menjadi papan, menargetkan penjuala Rp 8 miliar pada 2025. Perusahaan rintisan ini juga ingin mengekspor produk.
“Target utama tahun ini ekspansi ke Korea Selatan dan Singapura, karena sudah mendapatkan klien potensial. Tapi sekarang tantangan atau bottleneck di sertifikasi dan paten,” ujar Co-founder dan Chief of Sustainability Plana Joshua C Chandra di Tangerang, Rabu (5/2).
Startup Plana juga menargetkan penjualan Rp 6 miliar tahun ini dan Rp 8 miliar pada 2025. Oleh karena itu, perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi.
Plana sempat menyetop produksi pada tiga bulan pertama, karena penggantian alat untuk kapasitas produksi. Kini, kapasitas produksi startup ini 3.000 m2 per bulan atau meningkat dua kali lipat.
“Ini berkat grant yang diberikan dari DBS, kami bisa membeli mesin pada tahun pertama. Pada tahun kedua, kami bakal menggunakan grant ini untuk mengurus sertifikasi dan paten,” kata Joshua.
Selain itu, Plana menargetkan masuk ke Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah alias LKPP, atau yang dikenal dengan e-catalog pemerintah tahun ini.
Saat ini, mereka mengantongi standar kualitas produk alias ISO dan tengah menghitung Tingkat Komponen Dalam Negeri alias TKDN.
“TKDN seharusnya tahap terakhir. Vendor penghitung TKDN menyatakan akhir Februari sudah jadi,” kata Joshua.
Plana merupakan salah satu pemenang DBS Foundation Business for Impact Award 2023. VP of Impact Beyond Banking PT Bank DBS Indonesia Riany Agustina tidak menyebut nilai hibah atau grant yang diterima Plana, namun program DBS ini menawarkan hingga US$ 250 ribu per bisnis.
Startup itu memproduksi papan dari bahan baku gabah padi dan limbah plastik. Gabah padi dan limbah plastik diolah menggunakan zat aditif, lalu dicacah dan dibentuk menjadi pelet berbentuk bulir-bulir kecil.
Pelet diproses menggunakan mesin untuk dicetak menjadi papan. Bentuk papan beragam, mulai dari persegi, pipih hingga berbentuk L.
Warna papan bisa disesuaikan, tergantung pada kandungan zat aditif yang digunakan selama proses penggilingan dan pencacahan bahan baku.