Kemenkes: Pemerintah susun RAN tangani empat kanker prioritas
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Nasional guna penanganan empat ...
Tujuan program adalah downstaging atau menurunkan stadium saat didiagnosa pertama kali, sehingga angka kesintasannya dapat ditingkatkan dan mengurangi biaya pengobatan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Nasional guna penanganan empat kanker prioritas, meliputi eliminasi kanker leher rahim serta untuk menurunkan keparahan kanker payudara, kanker paru, kanker usus, dan kanker-kanker lain."Tujuan program adalah downstaging atau menurunkan stadium saat didiagnosa pertama kali, sehingga angka kesintasannya dapat ditingkatkan dan mengurangi biaya pengobatan," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi ketika dihubungi di Jakarta, Selasa.Dengan angka kesakitan kasus baru sekitar 408.661 orang per tahun dan kematian sebesar 242.988 orang per tahun, kanker kanker merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga setelah penyakit stroke dan jantung."Berdasarkan data BPJS tahun 2023 kanker menggunakan biaya untuk pengobatan yang ke 2 terbesar yaitu Rp5,9 triliun," ucapnya.
Baca juga: Selain itu, kata Nadia, pada kanker dewasa, angka kematian masih 70 persen. Artinya, tingkat keselamatan masih sangat rendah. Sedangkan pada kanker anak, hampir 70-80 persen berakhir pada kematian setelah ditemukan, karena umumnya ditemukan pada stadium 3 atau 4.Dalam upaya penurunan kasus baru, saat ini telah ditemukan vaksin guna mencegah terjadinya infeksi yang dapat memicu tumbuhnya kanker rahim, sehingga jenis kanker itu dapat dieliminasi.Adapun dalam rencana aksi eliminasi kanker serviks, katanya, targetnya pada 2030 adalah 90 persen anak perempuan dan laki-laki berusia 15 tahun menerima vaksinasi, 75 persen dari seluruh wanita berusia antara 30 sampai dengan 69 tahun menjalani skrining dengan high performance test (DNA HPV)."Dan 90 persen wanita yang teridentifikasi menderita lesi pra-kanker serviks dan kanker menerima pengobatan sesuai standar," katanya.
Baca juga: saat ini pihaknya melakukan perluasan program deteksi dini kanker yaitu kanker leher rahim dengan pemeriksaan IVA dan PV DNA, kanker payudara dengan SADANIS (pemeriksaan payudara klinis), SADARI (periksa payudara sendiri) dan pemeriksaan USG.Kemudian, katanya, kanker paru dengan skrining, serta kanker usus dengan skrining dan pemeriksaan tes darah samar.Untuk kanker pada anak, katanya, diperiksa melalui pemeriksaan mata pada usia 2-5 tahun. Selain itu pihaknya juga melakukan deteksi thalasemia melakukan pemeriksaan pada anak kelas 7 yang memiliki keluarga atau riwayat thalasemia, serta pada calon pengantin."Melalui penyusunan Rencana Kanker Nasional, diharapkan dapat menyelaraskan langkah dan arah pembangunan layanan kanker yang komprehensif dengan tujuan yang sama," katanya.
Baca juga:
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025