Kementan: Target tanam padi lahan kering Lampung capai 12.141 hektare

Direktur Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan bahwa target bagi ...

Kementan: Target tanam padi lahan kering Lampung capai 12.141 hektare

Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Hendratmojo Bagus Hudoro mengatakan bahwa target bagi Provinsi Lampung dalam kegiatan penanaman padi lahan kering mencapai 12.141 hektare.

"Kementerian Pertanian mendapatkan tugas untuk melaksanakan kegiatan swasembada pangan, dan salah satu tugasnya adalah penanaman padi di lahan kering dengan target secara nasional 892.349 hektare," ujar Hendratmojo Bagus Hudoro di Lampung Selatan, Selasa.

Ia merinci target tersebut terdiri dari penanaman di lahan PTPN sebanyak 46.800 hektare, area lahan kelapa sawit 106 ribu hektare, lahan perhutanan sosial 389.405 hektare, dan lahan lainnya seperti lahan karet, kelapa seluas 349 ribu hektare.

"Dan di Provinsi Lampung mendapatkan target penanaman padi lahan kering seluas 12.141 hektare, hingga saat ini data calon petani calon lokasi (CPCL) yang masuk sebanyak 537 hektare," katanya.

Dia melanjutkan untuk yang sudah mendapatkan surat keputusan dari kabupaten dan dinas terkait berjumlah 55 hektare, dan usulan lokasi baru seluas 1.835 hektare.

"Untuk tanam padi lahan kering terutama di lahan kawasan hutan perhutanan sosial ini, dilakukan dengan kerjasama Kementerian Kehutanan. Sehingga kami mohon dukungannya agar target di Lampung dapat tercapai," ucap dia.

Menurut dia, jumlah sisa luasan target tanam padi lahan kering Lampung mencapai 10 ribu hektare.

"Target Lampung masih kurang 10 ribu hektare lagi, mudah-mudahan kontribusi dari pengelolaan lahan kehutanan di kabupaten bisa membantu. Dan akhir bulan ini kita bisa mencapai sekitar 300 ribu hektare secara nasional untuk tanam padi lahan kering," tambahnya.

Ia berharap petani hutan dan masyarakat yang ada di pinggir kawasan hutan untuk musim tanam kali ini dapat menanam padi ataupun jagung.

"Kami berharap Gapoktan dan masyarakat pinggir hutan bisa membantu dengan menanam padi atau jagung. Misalkan tanam kali ini padi dahulu baru periode berikutnya menanam jagung, ini semua dilakukan untuk mewujudkan swasembada pangan tingkat nasional," ujar dia.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025