Mandiri Investment Forum 2025 Bidik Investor Global dengan Kelolaan US$ 18,65 T
Mandiri Sekuritas mendukung MIF 2025 dengan penyelenggaraan Site Visit dan Corporate Day yang akan dihadiri investor asing, antara lain dari Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, Australia, dan AS
PT Bank Tbk (BMRI) dan PT Mandiri Sekuritas akan menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 pada 10-14 Februari mendatang. Forum investasi terbesar di Indonesia ini membidik investor global dari 36 negara, dengan total dana kelolaan US$ 18,65 triliun.
MIF 2025 yang mengangkat tema “Nourishing Future Growth” ini bertujuan menjadi wadah strategis untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan mengakselerasi investasi.
Eka Fitria, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, mengatakan MIF 2025 telah dirancang untuk memberikan wawasan komprehensif kepada investor global mengenai prospek ekonomi Indonesia. Ia mengatakan momentum pertumbuhan ekonomi global menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya di panggung internasional.
“MIF 2025 menggambarkan optimisme terhadap fundamental ekonomi Indonesia yang robust untuk tumbuh lebih tinggi dan berkesinambungan, serta mampu bertahan di tengah gejolak global,” ujar Eka dalam Konferensi Pers, Pre-Event MIF 2025 di Jakarta, Selasa (21/1).
Memasuki tahun ke-14, Eka mengatakan, MIF menjadi acara tahunan yang dinantikan para pelaku usaha, investor, dan pembuat kebijakan. Forum ini tidak hanya menawarkan diskusi mendalam tentang kondisi ekonomi terkini, tetapi juga peluang untuk mengembangkan hubungan strategis antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah, investor global, hingga perusahaan lokal.
Agenda utama MIF 2025 akan berlangsung pada 11 Februari 2025 melalui konferensi bertajuk Macro Day. Dalam acara ini, isu-isu global seperti ketahanan pangan, energi, dan tantangan ekonomi global akan dibahas secara mendalam oleh para pakar internasional dan pejabat pemerintah.
Beberapa pembicara ternama yang akan hadir termasuk Pippa Malmgren, mantan penasihat Presiden Amerika Serikat, dan Dani Rodrik, Profesor Ekonomi Politik Internasional dari Harvard Kennedy School. Selain itu, MIF juga mengundang Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.
Pembicara lainnya termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia Maruarar Sirait. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga akan menyampaikan pandangan mereka terkait kebijakan ekonomi dan strategi fiskal Indonesia dalam MIF 2025.
Dukung Pertumbuhan Pasar Modal dan Ekonomi Nasional
Silva Halim, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, mengatakan MIF 2025 dilaksanakan dalam waktu yang sangat monumental, strategis bagi Indonesia atau di masa awal pemerintahan baru.
“Kami senang dapat melanjutkan komitmen mendukung pertumbuhan pasar modal dan ekonomi nasional Indonesia dengan mengundang ratusan investor baik lokal maupun asing dalam kesempatan ini,” ujarnya.
Mandiri Sekuritas mendukung MIF 2025 dengan penyelenggaraan Site Visit dan Corporate Day yang akan dihadiri banyak investor asing, antara lain dari Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, Australia, Eropa, dan Amerika Serikat. Para investor global itu memiliki total dana kelolaan global sebesar US$ 18,65 triliun, meningkat dari MIF 2024 tahun lalu yang sebesar US$ 14 triliun.
Andry Asmoro, Chief Economist Bank Mandiri, menambahkan optimisme terhadap prospek investasi di Indonesia semakin besar, terutama dengan formasi pemerintahan baru yang berkomitmen melanjutkan reformasi ekonomi struktural.
“Indonesia memiliki peluang besar untuk menarik lebih banyak investasi di tengah optimisme pasar global. Forum seperti MIF menjadi penting untuk memperkuat narasi tersebut dan memberikan kepercayaan kepada investor,” ujar Andry.
MIF 2025 diproyeksikan akan menarik lebih dari 25.000 partisipan, termasuk 700 investor global dari 36 negara. Eka menambahkan, cakupan investor yang sangat luas ini, merupakan hasil kerja sama dan koordinasi dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM), Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia serta Kantor Luar Negeri Bank Mandiri.