Maruli: Anggaran TNI AD sudah efisien tidak perlu dipangkas lagi

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan penggunaan anggaran di internal TNI ...

Maruli: Anggaran TNI AD sudah efisien tidak perlu dipangkas lagi
"Kan beliau (Presiden Prabowo Subianto) menyampaikan efisiensi. Efisiensi itu mengefisiensikan yang berlebihan. Nah kalau di Angkatan Darat ya sudah efisien selama ini,"

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak memastikan penggunaan anggaran di internal TNI sudah efisien sehingga tidak ada yang perlu dipangkas lagi.

"Kan beliau (Presiden Prabowo Subianto) menyampaikan efisiensi. Efisiensi itu mengefisiensikan yang berlebihan. Nah kalau di Angkatan Darat ya sudah efisien selama ini," kata Maruli usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) TNI di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin.

Menurut Maruli, program TNI AD sudah dirancang seefisien mungkin agar tidak membebankan keuangan negara namun tetap bisa membiayai program-program kerja tahunan.

Salah satu bukti efisiensi anggaran yang dijelaskan Maruli yakni banyak program yang ada di kementerian ataupun lembaga terkait namun tidak ada di TNI AD.

"Kami tidak punya studi banding, kami tidak punya lainnya. Kegiatan kami itu sudah terprogram dari sejak awal dengan baik. Jadi hampir tidak ada (pemotongan anggaran) kecuali mungkin Biaya Perjalanan Dinas (BPD) pengurangan sedikit lah," kata Maruli.

Bahkan menurut Maruli anggaran TNI AD seharusnya ditambah karena dalam waktu dekat pihaknya akan membangun 100 batalyon infanteri teritorial untuk ditempatkan di darah-daerah.

"Kalau secara anggaran keseluruhan malah harus ada penambahan karena pembentukan batalion itu. Jadi kemungkinan besar kita akan segera mulai (pembangunan Batalyon)," kata Maruli.

Proses pembentukan batalyon tersebut akan dilakukan dari mulai perekrutan personel hingga penambahan fasilitas untuk operasional pasukan.

Namun demikian, Maruli tidak menjelaskan dengan rinci anggaran yang TNI AD gunakan pada 2025 ini. Dia juga tidak menjelaskan secara rinci berapa anggaran yang dibutuhkan untuk membangun 100 batalyon infanteri teritorial.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025