Program MBG di Kalsel sasar 130 ribu siswa
Plh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin menyampaikan program Makan Bergizi Gratis ...
Banjarmasin (ANTARA) - Plh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Muhammad Syarifuddin menyampaikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu menyasar sebanyak 130 ribu siswa di 13 kabupaten/kota.
"Program MBG di provinsi ini mencakup siswa SD, SMP dan SMA sederajat," ujarnya di Banjarbaru, Selasa.
Dia menyampaikan program MBG di Provinsi Kalsel sudah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025 dengan dana diperkirakan Rp6 miliar per bulannya.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar, kita harap penerima manfaat program MBG ini makin diperluas lagi hingga semua siswa di provinsi ini mendapatkannya," ujar Syarifuddin.
Untuk keberlanjutan program ini, pada hari ini dia bersama Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kalsel Brigjen Pol. Nurrullah dan Wakil Komisi IV DPRD Kalsel H Gusti Iskandar mengikuti rapat melalui video conference bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
Rapat ini dalam rangka pembahasan strategi penguatan program peningkatan gizi nasional serta sinergi antara pemerintah pusat dan daerah ini.
"Banyak pengetahuan yang kita dapat dalam rapat ini agar program MBG di provinsi kita bisa lebih maksimal dan lancar lagi," ujarnya.
Baca juga:
Baca juga:
Syarifuddin menyampaikan, sebagai bentuk komitmen nyata terhadap keberhasilan program ini, Pemerintah Provinsi Kalsel telah menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp300 miliar.
Menurut dia, dana tersebut akan digunakan secara optimal untuk mendukung pembangunan dapur mandiri, memastikan ketersediaan bahan pangan berkualitas, serta menjamin kelancaran distribusi makanan bergizi kepada seluruh siswa yang menjadi sasaran program.
Menurut dia, dalam video conference yang diikuti oleh para gubernur, bupati, wali kota ataupun perwakilan dari berbagai provinsi di Indonesia mengemukakan sejumlah kendala terkait implementasi program MBG, terutama yang berkaitan dengan regulasi, payung hukum, dan alokasi anggaran.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang lebih kuat antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi tantangan tersebut, termasuk dalam hal penguatan regulasi dan efisiensi distribusi anggaran.
Sebagaimana yang disampaikan Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan, pelaksanaan program MBG dilakukan bertahap, karena itu kemudian penting sekali dalam proses ini keterlibatan semua elemen.
Tigor mengatakan, pihaknya masih terus menyalurkan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut dengan rencana perluasan cakupan hingga 1,5 juta penerima pada pertengahan Februari 2025. Pihaknya pun tengah menyeleksi mitra baru.
"Hari ini sudah mencakup 245 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), 730 ribu penerima manfaat di 34 provinsi. Kami sedang menyeleksi mitra baru yang akan pertengahan Februari dan itu sudah akan mencapai sekitar 1,5 juta penerima manfaat," ujarnya.
Tigor mengakui, masih ada daerah-daerah yang belum terjangkau program MBG. Untuk mempercepat penyalurannya, BGN akan menggandeng berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan, seperti Polri, TNI, Badan Intelijen Negara, Nahdlatul Ulama, dan Muhammadiyah.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Sukarli
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025