Rupiah diperkirakan melemah seiring PMI AS tunjukkan hasil positif
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah terhadap dolar AS seiring data ...
Jadi, ada peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS lagi hari ini ke area Rp16.480 dengan potensi support di sekitar Rp16.380
Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah melemah terhadap dolar AS seiring data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Amerika Serikat (AS) bulan Januari 2025 menunjukkan hasil positif.
Data ini merefleksikan kondisi manufaktur di AS dari beberapa komponen seperti jumlah pemesanan baru, lapangan pekerjaan, hingga pergerakan harga yang terkait manufaktur.
“PMI manufaktur AS bulan Januari menunjukkan hasil positif, kembali ke area pertumbuhan di atas 50 menjadi 50,9 dari sebelumnya 49,2,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Dengan perekonomian AS yang menguat, lanjutnya, maka tingkat kepercayaan pasar terhadap dolar AS bisa meninggi.
Kebijakan tarif dari Presiden AS Donald Trump juga dinilai memberikan penguatan terhadap dolar AS.
Trump telah menandatangani perintah eksekutif penerapan tarif 25 persen atas barang-barang impor dari Kanada, Meksiko, sementara China 10 persen. Trump juga menyatakan bakal memberlakukan tarif untuk berbagai macam produk, termasuk aluminium, farmasi, hingga minyak dan gas.
“Jadi, ada peluang pelemahan rupiah terhadap dolar AS lagi hari ini ke area Rp16.480 dengan potensi support di sekitar Rp16.380,” ungkap Aris.
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Selasa di Jakarta menguat hingga 64 poin atau 0,39 persen menjadi Rp16.384 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.448 per dolar AS.
Baca juga:
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025