Tim Transisi Sebut Efisiensi Anggaran Tak Berpengaruh pada Realisasi Program Pramono-Rano

Pramono Anung dan Rano Karno mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Tim Transisi Sebut Efisiensi Anggaran Tak Berpengaruh pada Realisasi Program Pramono-Rano

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator bidang komunikasi tim transisi gubernur dan wakil gubernur Jakarta terpilih dan Rano Karno, Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim, mengatakan Instruksi Gubernur Jakarta Nomor 2 Tahun 2025 mengenai efisiensi anggaran tidak mengganggu realisasi program-program Pramono Anung dan Rano Karno. Menurut dia, kebijakan ini justru dapat membantu pendanaan program-program prioritas pasangan pemimpin terpilih Jakarta itu.

“Hasil penyisiran dan efisiensi akan dialokasikan untuk mendukung kebijakan prioritas yang sudah dirancang pemerintah pusat, dan program prioritas gubernur dan wakil gubernur yang berdampak signifikan pada kepentingan warga Jakarta,” ujar Chico saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 Februari 2025.

Chico mengatakan, tim transisi terlibat aktif dalam memastikan proses penyisiran anggaran untuk efisiensi yang dilakukan Pemprov Jakarta. Tujuannya agar berjalan secara tepat dan sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Dia pun menegaskan, Pramono Anung dan Rano Karno mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang diinstruksikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, Chico memastikan Pramono dan Rano akan melakukan efisiensi anggaran di berbagai bidang yang dianggap tidak berdampak langsung terhadap masyarakat.

“Mas Pram-Bang Doel juga memedomani Inpres 1 tahun 2025 dan kebijakan turunannya karena efisiensi anggaran, khususnya untuk belanja non-esensial, sudah selayaknya dilakukan untuk dialokasikan ke belanja publik yang lebih berdampak bagi masyarakat,” kata dia.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan penyusunan efisiensi anggaran Jakarta juga dilaksanakan dalam rangka untuk mendukung program-program strategis yang dimiliki Pramono Anung dan Rano Karno. Caranya, melalui skema realokasi dari anggaran untuk program yang dianggap kurang penting dioptimalkan ke program yang lebih strategis.

“Kami sisir, ada nggak (program) strategis yang belum terbiayai. Ada juga nanti mungkin untuk mendukung kegiatan strategis dari pemerintah pusat,” kata dia saat ditemui di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 11 Februari 2025.

Teguh mengatakan, saat ini, Pemprov Jakarta masih dalam tahap membintangi atau menandai anggaran mana saja yang berpotensi untuk diefisiensi. Terkait penetapan maupun eksekusi, nantinya akan dilaksanakan oleh gubernur dan wakil gubernur Jakarta terpilih yakni Pramono Anung dan Rano Karno.

“Sehingga nanti apakah yang dibintang makin banyak, kemudian diperuntukannya berapa, untuk apa, itu Pak Gubernur Terpilih (yang menentukan),” kata dia.