Bedhaya Anglir Mendhung buka Tingalan Jumenengan Mangkunegaran 

Tarian Bedhaya Anglir Mendhung membuka acara Tingalan Jumenengan atau kenaikan tahta ke-3 KGPAA Mangkunegara X di Solo, ...

Bedhaya Anglir Mendhung buka Tingalan Jumenengan Mangkunegaran 

Solo (ANTARA) - Tarian Bedhaya Anglir Mendhung membuka acara Tingalan Jumenengan atau kenaikan tahta ke-3 KGPAA Mangkunegara X di Solo, Jawa Tengah, Jumat.

Sebelum pembukaan acara, terlihat KGPAA Mangkunegara X atau akrab disapa Gusti Bhre memasuki pendopo bagian dalam Pura Mangkunegaran yang disebut Ndalem Paringgitan.

Setelah sempat menyapa beberapa tamu, ia duduk di singgasana yang telah disiapkan untuk menyaksikan tarian.

Sebelum tarian dimulai, terlebih dahulu ada pembacaan surat Alfatihah.

Baca juga:

Baca juga:

Selanjutnya, penari memasuki pendopo Pura Mangkunegaran bersama dengan abdi dalem yang menyalakan wewangian.

Tarian dibawakan oleh tujuh orang penari perempuan dengan diiringi oleh Gendhing Anglir Mendhung. Masing-masing penari berbusana dodot ageng atau basahan.

Mereka juga membawa busur dan anak panah sebagai simbol perjuangan di masa lalu.

Tarian berdurasi 45 menit tersebut menceritakan peperangan antara RM Said atau Mangkunegara I atau juga dikenal dengan Pangeran Sambernyawa melawan Belanda.

Sementara itu, Tingalan Jumenengan kali ini dihadiri oleh ratusan tamu yang berasal dari berbagai kalangan pemerintah, mulai dari pemerintahan hingga artis.

Beberapa tamu yang terlihat di antaranya Wakil Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi Stella Christie, Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto, dan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Doddy Hanggodo.

Selain itu, juga terlihat Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, Wali Kota Surakarta dan Wakil Wali Kota Surakarta terpilih Respati Ardi-Astrid Widayani, anggota DPR RI yang juga musisi Ahmad Dhani dan Mulan Jamila.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Tingalan Jumenengan GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo mengatakan ada yang berbeda dari Tingalan Jumenengan kali ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

"Durasi akan lebih pendek, dari jam pukul 09.00-11.30 WIB karena bertepatan di hari Jumat," katanya.

Meski lebih cepat dari tahun-tahun sebelumnya, dikatakannya, tidak akan mengurangi kekhidmatan dari tradisi tahunan tersebut.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025