DTSEN Masuk Tahap Finalisasi, Kemensos Siapkan Mitigasi Pemutakhiran Data Penerima Bansos

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengatakan Kemensos siapkan mitigasi terkait pemutakhiran data penerima bantuan sosial (Bansos) yang mengacu

DTSEN Masuk Tahap Finalisasi, Kemensos Siapkan Mitigasi Pemutakhiran Data Penerima Bansos

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengatakan Kemensos siapkan mitigasi terkait pemutakhiran data penerima bantuan sosial (Bansos) yang mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang baru saja difinalisasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

"Kita akan siapkan mitigasinya jika di kemudian hari ada hal-hal, orang yang memang perlu mendapatkan perhatian kita, tapi belum masuk data. Jadi peluang itu dibuka terus," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2024) malam.

Gus Ipul menjelaskan, mitigasi diperlukan karena DTSEN bersifat dinamis. Sehingga butuh dilakukan verifikasi dan validasi secara berkala agar bantuan yang diberikan kepada masyarakat bisa tepat sasaran.

"Ada verifikasi, validasi. Sebab data ini adalah data yang sangat dinamis, tiap hari ada yang wafat, tiap hari ada yang lahir dan juga tiap hari ada yang katakanlah pindah tempat. Jadi ini memang harus divalidasi," jelasnya.

Gus Ipul menyebut, nantinya ada dua jalur terkait mekanisme pemutakhiran DTSEN. Pertama, yakni jalur resmi melalui RT dan RW.

"Jalur resmi lewat RT, RW naik terus sampai ke bupati, wali kota, naik ke Pusdatin, pusat data informasinya Kemensos," ujar Gus Ipul.

Kedua, yaitu jalur Partisipasi yang memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan sanggahan maupun usul terkait profil calon penerima Bansos. Namun, kewenangan validasi data akan diserahkan kepada pemerintah daerah.

"Bagi masyarakat yang ingin menyanggah usul bisa lewat Cek Bansos. Itu pun kita akan kembalikan lagi ke daerah untuk dilakukan validasi," kata Gus Ipul.

Lebih lanjut Gus Ipul mengatakan, Kemensos akan mendapat data terbaru dari BPS setiap tiga bulan. Sehingga penerima Bansos bisa saja berubah setiap tiga bulan.

"Mungkin tiga bulan pertama dia dapat (Bansos), tapi di tiga bulan berikutnya dia tidak dapat karena mereka sebenarnya sudah dianggap mampu," ujarnya.

"Ini yang penting dimaklumi, disadari oleh masyarakat. Jadi tidak seperti dulu lagi, orang setahun dapat (Bansos) terus. Ini kadang-kadang bisa dapat cuma tiga bulan. Jadi ini akan diverifikasi, divalidasi terus. Untuk itu saya mohon maklum," sambung Gus Ipul.

Baca juga:

Ia menyampaikan, peluncuran DTSEN secara resmi akan segera dilakukan dalam waktu dekat. "Alhamdulillah, ini (DTSEN) sudah selesai, sudah tuntas, sudah final. Dalam minggu-minggu ini Insya Allah Inpres-nya (instruksi presiden) juga sudah keluar," kata Gus Ipul.

Gus Ipul berharap, DTSEN ini merupakan data awal yang bakal  digunakan oleh pemerintah, baik itu kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah untuk menyalurkan Bansos dan program pemberdayaan bagi masyarakat.

"Dengan data ini diharapkan penanganan masalah-masalah sosial, peningkatan kesejahteraan sosial tentunya bisa lebih efektif karena nanti datanya sama, intervensinya bisa saling memperkuat," kata Gus Ipul.

Baca juga: