FSB Tangkap 4 Intel Ukraina, Diduga Siapkan Aksi Teror di Kemenhan Rusia
REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PETERSBURG — Badan intelijen Rusia (FSB) menangkap empat orang wanita yang diduga merupakan agen spionase Ukraina. Keempatnya berencana melakukan aksi teror yang menyasar pejabat Kementerian Pertahanan Rusia. Dinas Keamanan...
![FSB Tangkap 4 Intel Ukraina, Diduga Siapkan Aksi Teror di Kemenhan Rusia](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/dinas-keamanan-federal-rusia-fsb-ilustrasi-_130427101602-579.jpg)
Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB). Ilustrasi.
REPUBLIKA.CO.ID, SAINT PETERSBURG — Badan intelijen Rusia (FSB) menangkap empat orang wanita yang diduga merupakan agen spionase Ukraina. Keempatnya berencana melakukan aksi teror yang menyasar pejabat Kementerian Pertahanan Rusia.
Dinas Keamanan Federal Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (7/2/2025) bahwa "empat agen wanita dari intelijen tengah mempersiapkan serangan teror terhadap perwira tinggi di Kementerian Pertahanan Rusia dan fasilitas kompleks bahan bakar dan energy." Mereka ditangkap di Rusia dan telah mengakui kesalahan mereka, serta menghadapi hukuman penjara hingga 30 tahun.
Mereka direkrut oleh intelijen Ukraina untuk melakukan tindakan sabotase dan terorisme terhadap perwira tinggi Kementerian Pertahanan Rusia. “Mereka juga mengincar fasilitas kompleks bahan bakar dan energi," kata dalam sebuah pernyataan.
Intelijen Rusia mengindikasikan ada upaya untuk mempersiapkan personel untuk dilatih di wilayah Ukraina dalam penggunaan senjata ringan, bahan peledak, ranjau, dan pengendalian pesawat tanpa awak, serta metode untuk mendeteksi pengawasan eksternal.
Selama penggeledahan di tempat tinggal mereka, sejumlah bahan peledak dan bahan kimia disita, untuk pembuatan bahan peledak dan detonator listrik. “Juga ada instruksi untuk membuat alat peledak, selain sarana komunikasi dengan aparat Ukraina."
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa "berdasarkan bahan-bahan yang diberikan untuk kegiatan investigasi operasional terhadap terdakwa, unit investigasi Dinas Keamanan Federal Rusia mulai membuka kasus pidana dengan pasal pidana terorisme."
Loading...
sumber : Antara