Keutamaan Shalat Taubat dalam ajaran agama Islam

Shalat taubat merupakan ibadah sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Ibadah ini dilakukan sebagai ...

Keutamaan Shalat Taubat dalam ajaran agama Islam

Jakarta (ANTARA) - Shalat taubat merupakan ibadah sunnah yang memiliki kedudukan istimewa dalam ajaran Islam. Ibadah ini dilakukan sebagai bentuk penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

Melalui shalat taubat, seorang Muslim diharapkan dapat membersihkan diri dari kesalahan dan kembali mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Ibadah ini menjadi sarana untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.

Shalat taubat memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi orang yang melaksanakannya. Meskipun jumlah rakaatnya tidak ditentukan secara spesifik dalam Al Quran maupun hadit, umumnya shalat ini dilakukan dua rakaat dengan niat khusus untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat.

Setelah melaksanakan shalat, disunnahkan untuk beristighfar dan berdoa kepada Allah SWT, memohon ampunan serta petunjuknya. Lalu, apa saja keutamaan shalat taubat menurut ajaran Islam? Berikut ini adalah beberapa ulasan mengenai hal tersebut.

Baca juga:

Keutamaan Shalat Taubat

1. Memperkuat hubungan dengan Allah SWT

Melakukan shalat taubat dapat mempererat hubungan dengan Allah SWT dan memperbaiki aspek spiritual seseorang.

2. Memperbaiki diri

Shalat taubat membantu seseorang memperbaiki dirinya dengan meningkatkan kesadaran akan kesalahan yang telah dilakukan.

3. Memohon ampunan dan pengampunan dosa

Melalui doa taubat dalam shalat, seseorang memohon ampunan atas dosa-dosanya dan berharap mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.

4. Mendapatkan rasa tenang dan damai

Shalat taubat memberikan ketenangan dan kedamaian hati karena seseorang merasa lega setelah memohon ampunan dari Allah SWT.

5. Mendapatkan pahala

Sebagai ibadah sunnah, shalat taubat mendatangkan pahala bagi orang yang melakukannya.

Baca juga:

6. Menghindari dosa di masa depan

Melalui introspeksi saat shalat taubat, seseorang dapat belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya di masa depan.

Dijelaskan dalam surat Surat An-Nisa Ayat 18 yang berbunyi:

وَلَيْسَتِ ٱلتَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسَّيِّـَٔاتِ حَتَّىٰٓ إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ ٱلْمَوْتُ قَالَ إِنِّى تُبْتُ ٱلْـَٰٔنَ وَلَا ٱلَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

Wa laisatit-taubatu lillażīna ya'malụnas-sayyi`āt, ḥattā iżā ḥaḍara aḥadahumul-mautu qāla innī tubtul-āna wa lallażīna yamụtụna wa hum kuffār, ulā`ika a'tadnā lahum 'ażāban alīmā

Artinya: Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih.

Oleh karena itu, kita perlu terus berusaha untuk memperbaiki diri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Perbaikan diri ini melibatkan kesadaran akan kesalahan yang telah dilakukan dan niat untuk berubah menjadi lebih baik.

Salah satu cara untuk menunjukkan penyesalan dan memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat adalah dengan melaksanakan shalat taubat. Ibadah ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pengampunannya.

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025