Menhan tekankan hibah dua kapal dari Jepang bukan transaksional
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menekankan bahwa hibah dua kapal patroli dari Pemerintah Jepang bukan ...
Kami tidak akan melakukan suatu kerja sama apabila tidak sejalan dengan kepentingan nasional kita
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menekankan bahwa hibah dua kapal patroli dari Pemerintah Jepang bukan transaksional.
“Kami tidak melakukan transaksional militer. Sama sekali tidak. Akan tetapi bahwa kami ingin meningkatkan kemampuan dengan belajar dari negara-negara yang sudah maju, itu iya,” kata Menhan dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI bersama Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan tiga Kepala Staf TNI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2).
Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa Indonesia tidak mempunyai kepentingan apa pun dengan adanya hibah dua kapal tersebut.
Sementara itu, dia menjelaskan bahwa seluruh kerja sama internasional yang dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemhan) maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI) berlandaskan kepentingan nasional.
“Kami tidak akan melakukan suatu kerja sama apabila tidak sejalan dengan kepentingan nasional kita. Kami tidak bisa melakukan suatu kerja sama apabila tidak sesuai dengan amanat konstitusi kita,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 telah mengatur kebijakan politik luar negeri Indonesia adalah politik bebas aktif, sehingga Kemhan dan TNI tidak mengikuti hegemoni kekuatan tertentu di dunia.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin dalam rapat yang sama mengingatkan agar hibah alat utama sistem senjata (alutsista) tidak mengikat.
“Hibah ini kami sepakat setuju, bahkan kalau mungkin dapat hibah lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan kita. Yang penting tidak terikat atau mengikat, atau ada alasan apa pun sehingga hibah itu diberikan,” kata TB.
Selain TB, Anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah menanyakan pemberian hibah dua kapal patroli tersebut.
“Apa keuntungan atau manfaat yang timbul akibat pemberian hibah dari Jepang yang didapatkan Pemerintah Jepang? Kalau kita kan jelas kita dapat hibah. Akan tetapi, apa yang kita berikan ke Pemerintah Jepang? Apakah pemberian bantuan ini ada timbal baliknya kepada mereka?” kata Sarifah.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025