Siswa SDN Magetan Belajar di Mushola, Pilih Perbaikan Sekolah Ketimbang MBG

Siswa SDN Magetan Belajar di Mushola, Pilih Perbaikan Sekolah Ketimbang MBG. ????Atap ruang kelas SDN Ngelang 1 Magetan roboh, membuat siswa harus belajar di musala. Mereka lebih memilih renovasi sekolah daripada program makan siang gratis. -- Ikuti kami di ????https://bit.ly/392voLE #beritaviral #jawatimur #viral berita #beritaterkini #terpopuler #news #beritajatim #infojatim #newsupdate #FYI #fyp

Siswa SDN Magetan Belajar di Mushola, Pilih Perbaikan Sekolah Ketimbang MBG

Magetan (beritajatim.com) – Kondisi memprihatinkan dialami siswa SDN Ngelang 1, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, setelah atap salah satu ruang kelas mereka roboh pada Rabu (12/2/2025) sore. Para siswa kelas III dan IV terpaksa belajar di mushola sekolah tanpa meja dan kursi.

Siswa kelas IV, Bagas Tinard Nurrohman, mengungkapkan ketidaknyamanannya belajar di mushola. Dia pun mengutarakan uneg-uneg, agar lebih baik sekolah diperbaiki.

“Karena harus ndlosor seperti ini untuk belajar, kami tidak nyaman. Saya lebih memilih sekolah kami diperbaiki daripada dapat makan siang gratis,” kata Bagas pada Kamis (13/2/2025).

Kepala SDN Ngelang 1, Eni Hidayati, menjelaskan bahwa atap ruang kelas tersebut roboh setelah jam sekolah selesai, sehingga tidak ada korban jiwa. Namun, pihak sekolah harus mencari solusi darurat untuk kegiatan belajar mengajar.

“Untuk kelas III dan kelas IV, belajar mengajar kami lakukan di musala sekolah. Kemudian, untuk kelas lain kami gabungkan dalam satu kelas,” ungkap Eni.

Foto BeritaJatim.com
Siswa SDN Ngelang 1 yang belajar di mushola sekolah, Kamis (13/2/2025)

Kondisi bangunan sekolah semakin mengkhawatirkan. Selain satu ruang kelas yang sudah ambruk sepenuhnya, ruang kelas di sebelahnya juga hampir roboh dengan kayu kuda-kuda yang lapuk dan plafon yang sudah ambrol.

Renovasi terakhir dilakukan pada tahun 2015, tetapi hanya pada bagian atap. Sejak itu, sekolah telah mengajukan permohonan rehabilitasi, namun belum mendapatkan respons hingga atap akhirnya ambruk.

“Kami mohon bantuannya pada pemerintah Kabupaten Magetan agar sekolah ini bisa diperbaiki. Sehingga anak-anak didik kami bisa belajar di tempat yang aman dan nyaman,” harap Eni.

Petugas gabungan BPBD Magetan, TNI, Polri mendatangi lokasi untuk melakukan kerja bakti pembersihan reruntuhan material bangunan. Mereka memastikan guru dan siswa aman sementara di lokasi bangunan yang tidak terdampak. [fiq/beq]