Warning Mantan IDF: Kalau Israel Perang Lagi di Gaza, akan Rugi Besar
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Mantan jenderal militer Israel (IDF), Mayor Jenderal Armos Gilad, memberikan warning kepada pemerintah Israel. Hal tersebut dia sampaikan melalui Media Massa Yedioth Ahronoth dalam bentuk tulisan artikel. Menurutnya,...
![Warning Mantan IDF: Kalau Israel Perang Lagi di Gaza, akan Rugi Besar](https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/pembebasan-sandera-prajurit-israel-oleh-hamas-di_250130190725-982.jpg)
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Mantan jenderal militer Israel (IDF), Mayor Jenderal Armos Gilad, memberikan warning kepada pemerintah Israel. Hal tersebut dia sampaikan melalui Media Massa Yedioth Ahronoth dalam bentuk tulisan artikel.
Menurutnya, untuk mencapai solusi sama-sama menang, maka tidak ada cara lain, kecuali bernegosiasi dengan Hamas. Tujuan utamanya adalah membebaskan semua tahanan yang kini diamankan kelompok perlawanan.
Dalam sebuah artikel yang ditulisnya di surat kabar Yedioth Ahronoth, Gilad, yang merupakan mantan kepala departemen politik-keamanan di Kementerian Pertahanan, memperingatkan bahwa dimulainya kembali perang di Jalur Gaza “akan membahayakan nyawa para tahanan.”
Konsekuensi hal tersebut sangat mahal. Bukan hanya soal nyawa para tahanan, tapi juga reputasi pemerintah yang gagal melindungi warganya sendiri di mata dunia. Hal ini juga akan mengakibatkan banyak konglomerat Yahudi di berbagai belahan dunia tak lagi bersimpati terhadap Pemerintah Israel .
Ditambah lagi kegaduhan politik dalam negeri Israel akan semakin parah. Akan terjadi upaya konsolidasi untuk menyerang pemerintah.
Komitmen Hamas
Hamas kembali menegaskan komitmennya terhadap perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel pada Selasa (11/2), sambil menuduh gagal memenuhi kewajibannya dan bertanggung jawab atas setiap kendala atau keterlambatan yang terjadi.
Dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, Hamas juga menolak pernyataan mantan Presiden Donald Trump yang mengusulkan pemindahan paksa warga dari dengan dalih rekonstruksi.
Loading...
sumber : Antara