BPOM gelar DEKORASI dukung inovasi berusaha bidang pangan dan obat
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan Desk Konsultasi Terintegrasi (DEKORASI) guna mendukung inovasi dan ...
Jakarta (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan Desk Konsultasi Terintegrasi (DEKORASI) guna mendukung inovasi dan mempermudah proses berusaha di Indonesia, khususnya di sektor obat dan makanan.
Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM Mohamad Kashuri menyebutkan, DEKORASI merupakan inovasi layanan publik yang dirancang oleh BPOM untuk memberikan akses terpadu terkait regulasi, registrasi, dan sertifikasi yang mencakup komoditas antara lain obat, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.
"Layanan ini bertujuan memfasilitasi para pelaku usaha dalam memenuhi standar yang ditetapkan BPOM secara lebih efisien dan terkoordinasi," katanya.
Dengan tema “Layanan Konsultasi Terintegrasi Bersama BPOM Untuk Kemudahan Berusaha”, kegiatan yang diadakan dalam rangka ulang tahun ke-24 BPOM itu menghadirkan 34 jenis layanan publik dari 17 Unit Penyelenggara Pelayanan (UPP) BPOM.
Sejumlah layanan yang diberikan antara lain sertifikasi, layanan Surat Keterangan Impor (SKI) dan Surat Keterangan Ekspor (SKE), konsultasi regulasi untuk seluruh komoditi obat dan makanan, hingga jasa laboratorium.
Dia menilai rangkaian kegiatan ini mencerminkan upaya BPOM dalam memberikan layanan yang efisien, efektif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan dunia usaha. Hal itu adalah bukti komitmen BPOM untuk mendukung inovasi dan mempermudah proses berusaha di Indonesia, khususnya di sektor obat dan makanan.
Selama kegiatan DEKORASI, katanya, ada 22 pelaku usaha yang melakukan konsultasi, 20 pelaku usaha yang mengajukan perizinan berusaha untuk mendukung kegiatan usaha (PB-UMKU) dan sembilan pelaku usaha yang sedang dalam tahap aju. Selain itu, tercatat tujuh akun pelaku usaha telah disetujui serta satu akun yang sedang berproses.
“Melalui DEKORASI kami ingin memastikan bahwa layanan BPOM terus relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat serta dunia usaha dengan cepat, transparan, dan berintegritas,” dia menuturkan.
Pada kesempatan itu pihaknya juga menyerahkan nomor izin edar (NIE) kepada tiga perusahaan pangan olahan, yaitu PT Supra Sari Lestari, Glacerie, dan Ulimus. Dia berharap penyerahan NIE BPOM dapat menjadi motivasi bagi pelaku usaha lainnya untuk memenuhi standar regulasi dan meningkatkan kualitas produk mereka.
Dalam keterangan yang sama, salah satu penerima NIE BPOM untuk produk es krimnya, yaitu Clarice Nathania dari Glacerie, mengapresiasi BPOM atas proses pendaftaran MD miliknya yang tergolong cepat.
“Alhamdulillah, prosesnya termasuk cepat, respons dari evaluator juga cepat. Misalnya, saya kirim hari ini, besoknya sudah ada hasil evaluasi, diberikan arahan dan petunjuk tentang apa saja yang harus diperbaiki sehingga kami pun bisa segera melakukan revisi dan melengkapi kekurangan dokumen persyaratan,” kata Clarice.
Dia berharap agar BPOM lebih sering mengadakan kegiatan desk konsultasi agar mempermudah pelaku usaha dalam mendapatkan izin edar produknya.
Baca juga:
Baca juga:
Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025