Kualitas Udara Tangerang Selatan Terburuk di Indonesia Kamis Pagi

Tangerang Selatan, Banten, menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Kamis (23/1) pagi.

Kualitas Udara Tangerang Selatan Terburuk di Indonesia Kamis Pagi

Tangerang Selatan, Banten, menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia pada Kamis (23/1) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pukul 10.11 WIB, Tangerang Selatan, Banten menjadi kota dengan indeks AQI poin terendah dengan raihan 157 poin atau berada pada kategori tidak sehat.

Selain Tangerang Selatan, terdapat dua kota di Indonesia yang masuk dalam kategori tidak sehat yaitu, Bandung dan Depok Jawa Barat dengan Indeks AQI poin 153 poin. Berikut lima kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia Kamis (23/1):  

  1. Tangerang Selatan, Banten dengan AQI poin 157 atau berada pada kategori tidak sehat.
  2. Bandung, Jawa Barat dengan AQI poin 153 atau berada pada kategori tidak sehat.
  3. Depok, Jawa Barat dengan AQI poin 153 atau berada pada kategori tidak sehat.
  4. Kota Tangerang, Banten dengan AQI poin sebesar 122 atau berada pada kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif.
  5. Surabaya, Jawa Timur dengan AQI poin 89 atau berada pada kategori sedang.

Sementara kualitas udara terburuk di dunia ditempati oleh Wuhan di Cina dengan AQI poin sebesar 258 atau masuk ke dalam kategori sangat tidak sehat.

Sedangkan kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia ditempati oleh Badung, Bali dengan indeks AQI poin sebesar 39 atau berada pada kategori baik. Sementara di tingkat global ditempati oleh Moskow di Rusia dengan indeks AQI poin sebesar 11 atau masuk dalam kategori baik.

 Indeks AQI menunjukkan konsentrasi polutan udara yang menunjukkan kategori kualitas udara. Kategori baik memiliki rentang PM 2,5  sebesar 0-50, yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika.  

Kategori sedang dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100, yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika .  

Kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif berada pada rentang PM 2,5 101-150, yakni kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif  dan bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.  

 Kategori tidak sehat dengan rentang PM 2,5 di angka 151-200, yaitu kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar.  

Kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar.  

 Kategori berbahaya dengan rentang PM 2,5 sebesar 300-500 atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi manusia.