Mayoritas Warga Israel Mendukung Penerapan Penuh Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza
Sebuah jajak pendapat yang dilaporkan oleh surat kabar Israel Hayom mengatakan 70% warga Israel mendukung penerapan penuh kesepakatan pertukaran
Mayoritas Warga Israel Mendukung Penerapan Penuh Kesepakatan Gencatan Senjata di
TRIBUNNEWS.COM- Sebuah jajak pendapat yang dilaporkan oleh surat kabar Israel Hayom mengatakan 70 persen mendukung penerapan penuh kesepakatan pertukaran tahanan dengan .
Sebuah jajak pendapat yang diterbitkan oleh surat kabar Israel,
Israel Hayom, mengungkapkan bahwa 70% mendukung penyelesaian kesepakatan
pertukaran tahanan di semua tahapannya.
Selain itu, 59% pendukung partai Likud, Zionisme Religius, dan Shas menyatakan persetujuan mereka terhadap kesepakatan tersebut.
Surat kabar itu menyoroti bahwa 52% percaya keberhasilan kesepakatan pertukaran itu disebabkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump.
Sementara itu, 17% peserta survei menyatakan dukungan mereka untuk melanjutkan perang setelah penyelesaian tahap pertama kesepakatan itu.
Perlu dicatat bahwa perjanjian di Jalur mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari.
Perjanjian tersebut memperbarui harapan untuk mengakhiri agresi Israel dan perang genosida yang dilancarkan di selama 15 bulan terakhir.
Konflik yang berkepanjangan tersebut mengakibatkan puluhan ribu korban tewas, orang-orang yang terluka, orang-orang hilang, dan tahanan, serta menyebabkan banyak penduduk mengungsi.
Dalam pertukaran tahanan pertama setelah penerapan perjanjian , Hamas membebaskan tiga tawanan wanita Israel, dan sebagai balasannya, "Israel" membebaskan 90 tahanan dan tahanan Palestina pada tanggal 20 Januari.
Di putaran ke-2, Hamas akan membebaskan 4 tawanan untuk 120 warga Palestina: Sumber
Putaran pertukaran tahanan kedua yang berlangsung pada hari ketujuh perjanjian akan menyaksikan pembebasan empat tawanan wanita Israel dengan imbalan 120 tahanan Palestina, sumber senior dalam pimpinan Perlawanan mengatakan kepada Al Mayadeen pada hari Senin.
Secara terpisah, Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, mengumumkan bahwa pertukaran tahanan tahap kedua akan berlangsung sesuai jadwal Sabtu mendatang, 25 Januari.
Hari pertama dan kedua pelaksanaan perjanjian di berjalan baik dalam hal pertukaran tahanan dan masuknya bantuan kemanusiaan ke jalur itu, sumber itu menegaskan.