Rekomendasi Destinasi Wisata Desa Adat di Bali untuk Berlibur
Beberapa desa adat di Bali yang bisa menjadi destinasi wisata saat berlibur di Bali
![Rekomendasi Destinasi Wisata Desa Adat di Bali untuk Berlibur](https://statik.tempo.co/data/2019/12/10/id_896374/896374_720.jpg)
BALI menjadi salah satu destinasi wisata paling popular di dunia bukan tanpa alasan, selain panoramanya yang indah, kearifan lokal dan adat istiadat yang masih terpelihara dengan baik melalui hadirnya desa- juga memiliki daya tarik tersendiri.
Maka, jika Anda salah akan berkunjung ke Pulau Dewata, berikut beberapa desa adat yang dapat Anda pertimbangkan untuk masuk dalam daftar kunjungan liburan.
terletak di Kelurahan Kubu, Kabupaten Bangli dan berada di sekitar kaki Gunung Batur. Dusun yang disebut sebagai Pengeling Pura ini bermakna sebagai tempat suci para leluhur dengan keindahan alam memukau. Menariknya, dusun Penglipuran memiliki bangunan yang sama dengan lorong saling terhubung.
Pengunjung yang mengunjungi desa unik ini dapat menambah wawasan mengenai adat, tradisi, dan beragam acara ritual yang ada di Penglipuran. Adapun terdapat aturan adat bagi masyarakat Desa Penglipuran yakni tidak boleh berpoligami atau memiliki istri lebih dari satu. Jika melanggar, maka seseorang tersebut akan dikucilkan dan dipindahkan ke dukuh bernama Kerang Memadu.
Desa Tigawasa berlokasi di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng dan terletak di ketinggian 500-700 meter dari permukaan laut. Di desa ini, pengunjung dapat menikmati kopi robusta yang dipetik langsung dari kebun petani, berinteraksi dengan masyarakat, hingga mempelajari budaya dan adat istiadat yang berlaku di daerah tersebut.
Dukuh tertua di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng adalah Desa Sidatapa yang terletak di ketinggian 450 meter diatas permukaan laut. Berbagai rumah adat kuno seperti Bale Gajah Tumpang Salu sudah ada sejak 785 M dengan bangunan membelakangi jalan, tembok terbuat dari tanah dan memiliki 12 tiang penyangga kayu.
Bagian dalam Bale Gajah Tumpang disebut sebagai Tri Mandala, berfungsi untuk kegiatan sehari-hari dan tempat sembahyang. Wisatawan dapat belajar sejarah, ritual, adat istiadat dengan mengunjungi Kampung Sidatapa. Selain itu, kerajinan anyaman bambu dan tarian ritual khas Desa Sidatapa juga dapat disaksikan oleh pengunjung.
Terkenal dengan tarian sakral seperti tari jangkang, tari baris, tari pendet, dan tari rejang. Dusun Cempaga berada di Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng yang masih menjaga adat istiadat dan memiliki keindahan alam memukau.
Dukuh Tenganan yang berlokasi di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem ini. Sejak abad ke-11, Desa Tenganan masih mempertahankan rumah adat dan memiliki aturan adat kuat bernama awit-awit hingga kemudian diperbarui pada 1842. Sehingga, kendati telah menjadi desa wisata, nuansa tradisional dan kebudayaan Bali Aga (pra- Hindu) masih sangat kental dirasakan di desa ini.
Dilansir dari buku "Jelajahi Pesona Badung" oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, Desa Kapal berada sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Denpasar tepatnya terletak di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
Desa ini memiliki potensi sebagai sentra produk kerajinan arsitektur, lokasi situs pura purba serta merupakan desa yang memegang erat adat istiadat. Adapun Desa Kapal, merupakan salah satu sentra pemasaran produk gerabah di Bali. Selain itu, desa ini juga memiliki tradisi unik seperti perang tipat-bantal yang berlangsung di depan Pura Desa dan Pura Puseh Desa Kapal.
Nur Qomariyah dan Dini Diah berkontribusi dalam penulisan artikel ini.