VIDEO Cerita Penggerebekan Pesta Gay di Hotel Jaksel: 56 Pria Diamankan dan Stiker Menyala Dalam Gelap
Dalam penggerebekan yang dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB, polisi menggulung 56 pelaku, seluruhnya laki-laki berusia di atas 18 tahun.
Dalam penggerebekan yang dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB, polisi menggulung 56 pelaku, seluruhnya laki-laki berusia di atas 18 tahun.
TRIBUNNEWS.COM, JAKART - Subdit Renakta Ditreskrimum menggerebek kaum laki-laki atau gay yang digelar, di sebuah hotel kawasan Rasuna Said, , Sabtu (1/2/2025) malam.
Dalam penggerebekan yang dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB, polisi menggulung 56 pelaku, seluruhnya laki-laki berusia di atas 18 tahun.
Dalam kasus ini, polisi menetapkan tiga orang tersangka, yaitu RH alias R, RE alias E, dan BP alias D, yang diduga merupakan otak di balik terselenggaranya acara tersebut.
RH berperan sebagai penyewa kamar hotel, RE yang membayar biaya sewa, dan BP alias D yang bertugas merekrut peserta.
BP menghubungi satu per satu peserta untuk diajak ikut dalam gay tersebut.
Awalnya, tersangka D menghubungi 20 peserta melalui aplikasi WhatsApp secara pribadi (japri).
Peserta yang diundang kemudian diminta untuk mengajak rekan-rekan lainnya yang ingin bergabung.
Kabid Humas mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, untuk mengikuti gay ini, peserta tidak dipungut biaya.
Ade Ary juga mengungkapkan seluruh ini diselenggarakan di kamar hotel nomor 2617.
Polisi menemukan fakta bahwa para peserta saling berbagi peran.
Sebagian berperan sebagai laki-laki, sementara sebagian lainnya berperan sebagai 'perempuan.'
Peserta yang berperan sebagai 'perempuan' ditempeli stiker di bagian bahu.
Stiker tersebut terbuat dari material yang memantulkan cahaya dalam kondisi gelap atau glow in the dark.
Pada saat pesta berlangsung, lampu kamar dimatikan, sehingga efek stiker glow in the dark yang menyala di tubuh peserta dapat terlihat.
-
"); $(".loading").show(); var newlast = getLast;
$.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?",
{start: newlast,section:'1',img:'thumb2'}, function(data) {
$.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast
= newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = "
"; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) {
var img = "
- "+img+" "); } else{ $("#latestul").append('
- '); $("#test3").val("Done"); return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else if (getLast > 150) { if ($("#ltldmr").length == 0){ $("#latestul").append('
- '); } } } }); }); function loadmore(){ if ($("#ltldmr").length > 0) $("#ltldmr").remove(); var getLast = parseInt($("#latestul > li:last-child").attr("data-sort")); $("#latestul").append(""); $(".loading").show(); var newlast = getLast ; if($("#test3").val() == 'Done'){ newlast=0; $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest", function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast + 1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } else{ $.getJSON("https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?", {start: newlast,section:sectionid,img:'thumb2',total:'40'}, function(data) { $.each(data.posts, function(key, val) { if(val.title){ newlast = newlast+1; if(val.video) { var vthumb = ""; var vtitle = " "; } else { var vthumb = ""; var vtitle = ""; } if(val.thumb) { var img = "
- "+img+" "); }else{ return false; } }); $(".loading").remove(); }); } }
