Tiongkok Klaim Trump Terlalu Intervensi ByteDance usai Minta 50 Persen Saham Diserahkan ke AS

Tiongkok mengklaim Trump terlalu mengintervensi ByteDance dengan meminta 50 persen saham diserahkan ke AS.

Tiongkok Klaim Trump Terlalu Intervensi ByteDance usai Minta 50 Persen Saham Diserahkan ke AS

TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Presiden AS untuk menunda larangan terhadap memberikan kabar baik bagi lebih dari 170 juta pengguna aplikasi ini di .

Akan tetapi, langkah Trump justru mendapatkan respons yang kurang positif dari , tempat di mana perusahaan induk , , berlokasi.

Trump mengusulkan agar tidak ditutup di AS, harus menyerahkan 50 persen sahamnya kepada perusahaan AS.

Selain itu, Trump menekankan bahwa tarif pada barang-barang di AS mungkin akan bergantung pada persetujuan Beijing terhadap kesepakatan potensial terkait .

Kementerian Luar Negeri segera merespons hal ini.

Beijing menegaskan bahwa "operasi dan akuisisi perusahaan" harus diputuskan oleh perusahaan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku di .

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Guo Jiakun, menyatakan pada Selasa (21/1/2025) AS seharusnya menciptakan "lingkungan bisnis yang terbuka, adil, jujur, dan tidak diskriminatif" bagi perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia.

Perintah Eksekutif Trump

Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang menunda pelaksanaan larangan hukum terhadap selama 75 hari.

Perintah Eksekutif Trump ditanda tangani beberapa jam setelah pelantikannya pada Senin (20/1/2025).

Baca juga:

Langkah ini memberikan kesempatan untuk kembali online setelah sempat terhenti lebih dari 12 jam pada akhir pekan sebelumnya.

Trump membuka peluang bagi perusahaan AS membeli 50 persen saham dan menjalankannya sebagai usaha patungan dengan .

Meskipun hal ini bisa meredakan ketegangan terkait masalah keamanan nasional, belum jelas apakah anggota parlemen AS atau akan menerima pengaturan ini.

Dalam sebuah pernyataan di Ruang Oval, Trump menyebutkan bahwa jika kesepakatan dengan tidak tercapai, tarif hingga 100 persen bisa dikenakan pada barang-barang .

"Kami akan mengenakan tarif pada jika mereka tidak menyetujui kesepakatan ini," katanya.

Reaksi Keras dari