Trump Ingin Departemen Pendidikan segera ditutup

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (12/2) mengatakan dirinya ingin Departemen Pendidikan segera ...

Trump Ingin Departemen Pendidikan segera ditutup

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (12/2) mengatakan dirinya ingin Departemen Pendidikan segera ditutup.

"Saya ingin itu segera ditutup," kata Trump kepada awak media pada Rabu sore waktu setempat dari Ruang Oval Gedung Putih. "Departemen Pendidikan adalah sebuah penipuan besar. Jadi mereka menempati peringkat 40 negara teratas di dunia. Kita berada di peringkat ke-40. Namun, kita berada di peringkat nomor satu dalam satu departemen, biaya per siswa. Jadi, kita menghabiskan lebih banyak biaya per siswa daripada negara lain di dunia," katanya.

Sebelumnya Trump mengeklaim ingin menutup Departemen Pendidikan, menyatakan dirinya bermaksud mengembalikan tanggung jawab pendidikan kepada negara bagian.

Pada masa jabatan pertamanya, Trump mengusulkan menutup departemen tersebut sebagai bagian dari agendanya untuk mengurangi besaran dan fungsi pemerintah federal.

Lembaga tersebut mempekerjakan 4.245 orang dan menghabiskan dana 251 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp16.380) tahun lalu, menurut Reuters. Penutupan segera departemen ini dapat mengganggu bantuan dana sebesar puluhan miliar dolar bagi siswa mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, juga bantuan biaya kuliah untuk mahasiswa.

Dalam beberapa pekan setelah pelantikannya pada 20 Januari, Trump mendorong reformasi besar-besaran di dalam pemerintah federal AS, termasuk memajukan pengurangan tenaga kerja federal secara besar-besaran dan mengizinkan Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin oleh Elon Musk mendapatkan akses ke sistem pembayaran utama di berbagai lembaga.

Trump juga berusaha menutup sejumlah lembaga seperti Badan Pembangunan Internasional AS (US Agency for International Development/USAID), mengeklaim bahwa lembaga-lembaga tersebut sarat dengan penipuan luar biasa dan tingkat korupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Penutupan USAID dan Departemen Pendidikan membutuhkan persetujuan dari Kongres.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025