Bulog: Stok beras 1,9 juta ton dan minyak goreng 5.199 kilo liter

Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan bahwa saat ini stok beras yang dikelola mencapai 1.947.778 ton ...

Bulog: Stok beras 1,9 juta ton dan minyak goreng 5.199 kilo liter
Posisi stok dan sebaran komoditas secara umum komoditas beras cadangan pemerintah 1,947 juta ton, kemudian minyak goreng 5.199 kilo liter

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono mengatakan bahwa saat ini stok beras yang dikelola mencapai 1.947.778 ton dan minyak goreng sebanyak 5.199 kilo liter.

"Posisi stok dan sebaran komoditas secara umum komoditas beras cadangan pemerintah 1,947 juta ton, kemudian minyak goreng 5.199 kilo liter," kata Wahyu dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR, di Jakarta, Selasa.

Wahyu juga menyampaikan stok pangan lainnya yang saat ini dikuasi Bulog yakni tepung terigu 117 ton, gula pasir 13.612 ton, telur 5 ton, serta jagung PSO 54.995 ton.

"Dan jagung dalam konteks komersial 18,2 ribu ton," ujarnya.

Dia menyampaikan, dalam rangka menjamin stabilitas harga dan ketersediaan stok cadangan pangan nasional, Perum Bulog menjalankan penugasan pengadaan gabah dan beras dalam negeri.

"Pengadaan gabah dan beras dalam negeri berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional," tuturnya.

Ketentuan itu meliputi Keputusan Kepala Badan Pangan RI, Nomor 2 Tanggal 14 Januari 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi. Kemudian diikuti dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14, Tanggal 24 Januari 2025.

"Ini mengenai perubahan atas harga pembelian pemerintah," ucapnya.

Selanjutnya, diikuti dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 16, Tanggal 31 Januari 2025 tentang Penyempurnaan dari Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Gabah dan Beras.

"Kemudian yang tidak kalah pentingnya, kami mendapat penugasan, sebagaimana tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden, yaitu surat Nomor 24, Tanggal 24, tentang penugasan pengadaan 3 juta ton beras dalam negeri," terangnya.

Berdasarkan keputusan terbuat, lanjut Wahyu, pengadaan gabah dan beras dalam negeri, tahun 2025 oleh Perum Bulog dilakukan dengan ketentuan gabah kering panen di tingkat petani dengan harga Rp6.500 per kilo gram (kg).

Kemudian beras di gudang Bulog dengan harga Rp12.000 per kg dengan standar kualitas derajat soso minimal 95 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.

"Pada tahun 2025 target pengadaan gabah dan beras dalam negeri yang dilaksanakan oleh Perum Bulog sebesar 3 juta ton setara beras untuk mendukung stabilitas pangan nasional," kata Wahyu.

Ia juga menyatakan bahwa penyerapan beras dalam negeri pada awal tahun untuk penguatan cadangan pangan pemerintah (CPP), hingga saat ini mencapai 18,3 ribu ton per 3 Februari 2025.

"Kami menyampaikan realisasi pengadaan dalam negeri sampai dengan 3 Februari 2025 mencapai 18,3 ribu ton," ucapnya.

Dia menyampaikan bahwa penyerapan tersebut menunjukkan tren peningkatan dibandingkan bulan Januari pada tahun sebelumnya. Meski begitu, Wahyu tidak menyebutkan serapan di Januari pada 2024.

"Peningkatan signifikan ini mencerminkan optimalisasi strategi Bulog dalam memperkuat serapan awal tahun khususnya untuk mendukung pencapaian target yang telah ditentukan," kata Wahyu.

Baca juga:

Baca juga:

Baca juga:

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025