Dosen Unair Thanthowy Ungkap Kasus HGB di Atas Laut Sidoarjo-Surabaya, Ini Kata Pemprov Jatim
Dosen di Universitas Airlangga (Unair) mengungkapkan ada temuan Hak Guna Bangunan (HGB) mencapai 656 hektare di atas laut Sidoarjo-Surabaya.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah lahan di perairan Surabaya, Jawa Timur terungkap telah memiliki status Hak Guna Bangunan (HGB) mencapai 656 hektare.
Alas lahan di atas laut -Surabaya tersebut diketahui melalui laman resmi Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), bhumi.atrbpn.go.id.
Temuan itu, sebelumnya diunggah oleh seorang Dosen di Universitas Airlangga (Unair), , melalui akun X-nya, @thanhowy.
Dia menuliskan, HBG seluas 656 hektare tersebut berada di sebelah timur Ecowisata Mangrove Gunung Anyar. Tepatnya di koordinat 1. 7.342163°S, 112.844088°E.
Unggahan itu, awalnya menanggapi postingan pengamat perkotaan Elisa Sutanudjaja yang membagikan temuan soal lokasi pagar laut di Tangerang telah mendapat sertifikat .
Temuan soal SHGB di perairan Surabaya tersebut, kemudian dikaitkan oleh Thanthowy dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) hingga Surabaya Waterfront Land (SWL).
Saat ini, proyek tersebut juga diketahui tengah menjadi perbincangan di kalangan warga Surabaya.
"Cik, aku juga nemu sesuatu di PSN Waterfront Surabaya. Ada area ± 656 ha di timur Eco Wisata Mangrove Gunung Anyar," ucap Thanthowy melalui akun tersebut.
"Ada area ± 656 ha di timur Eco Wisata Mangrove Gunung Anyar: 1. 7.342163°S, 112.844088°E, 7.355131°S, 112.840010°E, .354179°S, 112.841929°E," tulisnya seperti yang dilihat Tribunnews pada Rabu (22/1/2025).
Unggahan tersebut, lantas ramai dan menjadi perbincangan warganet.
Ketika dikonfirmasi, Thanthowy menjelaskan bahwa ia awalnya resah terhadap temuan pagar laut di Tangerang, Banten.
Baca juga:
Di mana, area pagar laut di perairan Tangerang itu telah mendapatkan .
Thanthowy kemudian melakukan pengecekan di Surabaya dan ternyata memiliki juga.
Area tersebut, berada dekat dengan Eco Wisata Mangrove Gunung Anyar Surabaya membentang hingga .